Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi memberikan pembekalan mahasiswa asal Australia yang akan meneliti mengenai Biodiversity di Kalimantan Selatan khususnya mengenai perilaku dari Bekantan.
Menandai dimulainya penelitian bertajuk The New Colombo Plan Program "Biodiversity Proboscis Monkey and Orang Utan Program in Borneo" itu, Sutarto secara simbolis memberikan kaos berwarna hijau bergambar Bekantan dengan tulisan "Save our mascot" kepada perwakilan mahasiswa Australia di Aula Rektorat ULM di Banjarmasin, Selasa. Seperti diketahui, sebanyak 20 mahasiswa dan 3 profesor asal Newcastle University, Australia datang ke Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bekerja sama dengan ULM, mereka akan tinggal selama dua minggu menjalani beragam kegiatan yang tidak hanya di kampus tetapi juga di luar kampus.
"Fokus mahasiswa S1 dan profesor asal Australia ini tentu soal konservasi lingkungan dan sebagainya, salah satunya meneliti habitat Bekantan yang menjadi endemik asli Kalimantan," tutur Sutarto kepada Kantor Berita Antara.
ULM pun menurut Sutarto sangat beruntung bisa kedatangan para akademisi pilihan asal Negeri Kanguru tersebut. Dimana akan ada pertukaran keahlian antara mahasiswa dan dosen di kedua universitas.
"Apalagi profesor-profesor yang datang ini ahli lingkungan dan ahli konservasi, termasuk soal lingkungan di pertambangan seperti Professor Roberts Timothy Kilgour, Professor Matthew Warrington dan Professor Michael Joseph. Jadi tentu ULM bisa belajar banyak misalnya mengenai pengelolaan pasca tambang dan sebagainya yang banyak ditemukan di Kalsel," paparnya. Dia pun berharap kegiatan penelitian bersama Newcastle University itu semakin memantapkan posisi ULM sebagai universitas yang peduli lingkungan terutama lingkungan lahan basah yang menjadi keunggulan dan ciri khas selama ini.
"Riset yang dilakukan nanti banyak dan saya berharap mahasiswa ULM dan Australia bisa berkomunikasi terus guna melakukan program-program riset lainnya di masa yang akan datang," pungkas Sutarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menandai dimulainya penelitian bertajuk The New Colombo Plan Program "Biodiversity Proboscis Monkey and Orang Utan Program in Borneo" itu, Sutarto secara simbolis memberikan kaos berwarna hijau bergambar Bekantan dengan tulisan "Save our mascot" kepada perwakilan mahasiswa Australia di Aula Rektorat ULM di Banjarmasin, Selasa. Seperti diketahui, sebanyak 20 mahasiswa dan 3 profesor asal Newcastle University, Australia datang ke Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bekerja sama dengan ULM, mereka akan tinggal selama dua minggu menjalani beragam kegiatan yang tidak hanya di kampus tetapi juga di luar kampus.
"Fokus mahasiswa S1 dan profesor asal Australia ini tentu soal konservasi lingkungan dan sebagainya, salah satunya meneliti habitat Bekantan yang menjadi endemik asli Kalimantan," tutur Sutarto kepada Kantor Berita Antara.
ULM pun menurut Sutarto sangat beruntung bisa kedatangan para akademisi pilihan asal Negeri Kanguru tersebut. Dimana akan ada pertukaran keahlian antara mahasiswa dan dosen di kedua universitas.
"Apalagi profesor-profesor yang datang ini ahli lingkungan dan ahli konservasi, termasuk soal lingkungan di pertambangan seperti Professor Roberts Timothy Kilgour, Professor Matthew Warrington dan Professor Michael Joseph. Jadi tentu ULM bisa belajar banyak misalnya mengenai pengelolaan pasca tambang dan sebagainya yang banyak ditemukan di Kalsel," paparnya. Dia pun berharap kegiatan penelitian bersama Newcastle University itu semakin memantapkan posisi ULM sebagai universitas yang peduli lingkungan terutama lingkungan lahan basah yang menjadi keunggulan dan ciri khas selama ini.
"Riset yang dilakukan nanti banyak dan saya berharap mahasiswa ULM dan Australia bisa berkomunikasi terus guna melakukan program-program riset lainnya di masa yang akan datang," pungkas Sutarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018