Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina meminta seluruh RT/RW untuk mendata seluruh pendatang baru dari berbagai daerah pascalebaran Idul Fitri 1439 hijriah dan libur panjang sekolah.

"Saya telah mengerahkan 1.800 RT/RW pada 52 kelurahan, untuk mendatang seluruh pendatang baru pascalebaran," kata Ibnu Sina di Banjarmasin Selasa.

Menurut Ibnu Sina, Kota Banjarmasin merupakan kota yang terbuka bagi pendatang, namun demikian pendatang yang masuk harus mempunyai keterampilan.

Sehingga tambah dia, seluruh pendatang yang masuk ke Kota Seribu Sungai ini, harus memiliki keterampilan yang mampu dikembangkan untuk meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

"Kota Banjarmasin merupakan kota perdagangan, jangan sampai kedatangan para pendatang baru, justru menambah jumlah penduduk miskin kota ini," tambahnya.

Ibnu mengatakan, untuk arus balik lewat angkutan laut, pada Senin (25/6) sudah berakhir, tercatat terjadi penambahan arus kedatangan masyarakat.

"Makanya kita ingin seluruh pendatang terdata dengan baik, jangan sampai ada penduduk yang tidak terdata," katanya.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

CEO Regional Kalimantan Pelindo III Recky Julius Uruilal mengatakan, hingga Selasa (26/6) jumlah kedatangan penumpang kapal dari Surabaya dan Semarang, telah mencapai sekitar 14 ribu orang.

Jumlah tersebut, terjadi kenaikan sekitar 7 persen dibanding arus mudik lebaran 1439 hijriah.

"Memang terjadi kenaikan jumlah arus balik dibanding arus mudik, tetapi tidak terlalu signifikan dibanding 2017," katanya.

Diperkirakan jumlah kedatangan penumpang tersebut, akan terus bertambah pascapelaksanaan pemilihan kepala daerah.

"Kendati tim gabungan pengawasan arus mudik dan arus balik sudah selesai, namun kami tetap menyiagakan tim petugas pengawasan terpadu hingga H+15," katanya.

Sehingga, tambah dia, kedatangan penumpang, tetap bisa diawasi dan pelayanan juga bisa dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, angkutan arus balik melalui angkutan laut jauh lebih panjang waktunya, dibanding waktu angkutan arus mudik.

Hal tersebut terjadi, karena biasanya warga lebih santai untuk kembali ke daerah masing-masing, apalagi saat ini sekolah sedang libur panjang.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018