Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Antrean panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Provinsi Kalimantan Selatan masih terus terjadi.

Pantauan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis melaporkan, kendaraan bermotor berupa truk dan jenis lain pengguna solar juga tampak mengantre panjang pada SPBU di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut.

Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin dengan ibukotanya Rantau, Hulu Sungai Selatan (HSS) - Kadangan, Hulu Sungai Tengah (HST) - Barabai, Hulu Sungai Utara (HSU) - Amuntai, Balangan - Paringin dan Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung.

Truk-truk dan jenis kendaraan bermotor lain berderet dari dalam kawasan SPBU hingga ke luar atau tepi jalan sampai berjam-jam menunggu giliran atau saat buka pelayanan untuk mendapatkan solar.

Beberapa orang sopir truk, di antaranya Abdullah (47) mempertanyakan, mengapa masih terjadi antrean panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan solar di SPBU.

"Kabarnya BBM (termasuk solar) untuk Kalsel cukup atau terpenuhi sesuai kouta," katanya mengutip pemberitaan dari keterangan anggota Komisi III DPRD Kalsel Drs H Fikri dari Partai Demokrat.

"Apakah karena pengiriman/penyaluran yang terlambat atau ada permainan, sehingga antrean panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan solar di SPBU masih terjadi sampai saat ini," demikian Abdullah.

Selain solar, BBM jenis premium atau bensin juga terkadang masih terjadi antrean panjang kendaraan bermotor pada beberapa SPBU di daerah hulu sungai atau Banua Anam provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Sementara ada dugaan mobil yang mengantre panjang pada SPBU itu termasuk para pelangsir (penyedot) untuk mereka jual kembali, tutur salah seorang sopir taksi angkutan umum jurusan Banjarmasin - Banua Anam.

"Pasalnya kalau kita-kita dari angkutan umum mau mengisi di SPBU tersebut mendapat pelayanan terlebih dahulu dari mereka yang mengantre," tutur sopir hulu sungai berbadan gemuk itu.

Sebelumnya dengan mengutip pernyataan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, pada saat menerima aksi unjuk rasa elemen mahasiswa di Banjarmasin, 26 April lalu, Fikri mengatakan, kuota BBM provinsinya terpenuhi.

"Pernyataan Kementerian ESDM bahwa kuota BBM Kalsel terpenuhi, katika Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan enegi (termasuk BBM) berkonsultasi dengan Kementerian tersebut belum lama ini," ujarnya.

Namun untuk mengetahui kepastian terpenuhinya kuota BBM di provinsi itu, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut akan mengusulkan kepada komisinya supaya mengundang Pertamina setempat.

Selain itu, mengundang Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel serta pihak terkait guna normalisasi penyaluran BBM, kalau memang persediaan/kuotan tidak masalah, demikian Fikri.





(T.KR-SKR/C/I022/I022) 10-05-2018 07:44:48

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018