Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan seorang nelayan warga Desa Labuan Mas, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, yang sudah tiga hari hilang di laut, Rabu.
Koordinator Pos SAR Kotabaru Teguh Prasetyo mengatakan korban bernama Dedi Haryono (24) ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Korban ditemukan sekitar dua mil laut dari lokasi tenggelam," ungkapnya.
Sebelumnya pada Senin (7/5) korban seperti biasa bekerja di bagan bersama dua orang lainnya. Tiba-tiba perahu motor yang mereka tambatkan di bagan terlepas ikatannya.
Melihat itu korban berinisiatif menyelamatkan perahu yang hanyut dengan terjun ke laut.
Padahal korban tak bisa berenang. Dua orang yang berada di bagang sudah melarang korban, namun pemuda itu tetap nekat.
Berbekal sebuah jeriken sebagai pelampung, korban berusaha menggapai perahu. Malang jerigen itu terlepas dari tangannya.
"Jerigen itu lepas dari pegangannya sehingga akhirnya tenggelam, karena ternyata korban ini tak bisa berenang," kata Teguh.
Pencarian kemudian dilakukan warga bersama tim SAR gabungan.
Areal penyisiran mulai dari lokasi korban tenggelam hingga ke arah barat sesuai tiupan angin sejauh kira-kira lima mil laut. Selama tiga hari proses pencarian dilakukan di tengah angin kencang dan gelombang tinggi hingga dua meter.
"Hari ketiga pencarian sekitar pukul tujuh pagi, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga," kata Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Koordinator Pos SAR Kotabaru Teguh Prasetyo mengatakan korban bernama Dedi Haryono (24) ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Korban ditemukan sekitar dua mil laut dari lokasi tenggelam," ungkapnya.
Sebelumnya pada Senin (7/5) korban seperti biasa bekerja di bagan bersama dua orang lainnya. Tiba-tiba perahu motor yang mereka tambatkan di bagan terlepas ikatannya.
Melihat itu korban berinisiatif menyelamatkan perahu yang hanyut dengan terjun ke laut.
Padahal korban tak bisa berenang. Dua orang yang berada di bagang sudah melarang korban, namun pemuda itu tetap nekat.
Berbekal sebuah jeriken sebagai pelampung, korban berusaha menggapai perahu. Malang jerigen itu terlepas dari tangannya.
"Jerigen itu lepas dari pegangannya sehingga akhirnya tenggelam, karena ternyata korban ini tak bisa berenang," kata Teguh.
Pencarian kemudian dilakukan warga bersama tim SAR gabungan.
Areal penyisiran mulai dari lokasi korban tenggelam hingga ke arah barat sesuai tiupan angin sejauh kira-kira lima mil laut. Selama tiga hari proses pencarian dilakukan di tengah angin kencang dan gelombang tinggi hingga dua meter.
"Hari ketiga pencarian sekitar pukul tujuh pagi, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga," kata Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018