Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Sudah dua hari ini kondisi Sungai Martapura di wilayah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan diserbu ratusan ton sampah yang datang dari hulu sungainya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin H Asmad di Balaikota, Selasa, meminta pemerintah kota segera menangani banyaknya sampah yang ada sungai besar itu, utamanya yang tersangkut di tiang jembatan Pasar Lama dan jembatan Antasari.

"Karena sudah sangat mengganggu arus lalu lintas trasportasi sungai tumpukan sampah di bawah dua jembatan itu," ujarnya.

Menurut dia, kondisi sampah berjumlah besar yang tersangkut di dua jembatan itu selalu berulang terjadi, hingga membuatnya prihatin.

"Banjarmasin perlu memiliki cara yang baik untuk menghalau serbuan sampah yang datang dari arus bagian hulu sungai ini," ucapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Gusri Ridwan Sofyani menyatakan, akibat hujan deras yang terjadi belakangan ini, hingga membuat arus sungai Martapura dari hulu ke hilir makin deras, di mana banyak sampah yang terbawanya.

Sungai Martapura di Kota Banjarmasin yang berada di posisi paling hilirnya, kata dia, mendapat imbas sampah kiriman tersebut, dan jumlahnya teramat besar hingga ratusan ton.

"Karena sampah yang datang teramat besar khususnya dari batang dan ranting-ranting kayu, hingga menjadi sulit menghalaunya, akibatnya sebagian besarnya tersangkut di tiang bawah jembatan, ini menjadi masalah," paparnya.

Ridwan menegaskan, permasalahan banyaknya sampah di bawah jembatan ini segeranya ditangani pihaknya bersama balai sungai.

"Selain kita tangani secara manual, kapal sapu-sapu juga akan membersihkan secara maksimal sampah ini," paparnya.

Namun dia mengungkapkan, pelaksanaan pembersihan sungai Martapura ini dibagi dua, yakni, mulai Januari hingga Juni dikerjakan balai sungai, kemudian dari Juni hingga Desember tugasnya pemerintah kota.

"Tapi kalau sudah besar sampahnya datang seperti ini, kita bersama-sama saling membantu membersihkannya, kita upayakan secepatnya bersih, hingga tidak mengganggu arus lalu lintas trasportasi sungai lagi, sebab sungai Martapura menjadi objek wisata," pungkasnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018