Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggandeng dai se-Kalimantan yang menjadi wilayah sasaran restorasi gambut mengikuti pelatihan dan lokakarya meningkatkan pengetahuan tentang gambut.
Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG Myrna Safitri usai pembukaan pelatihan di Banjarmasin Selasa petang mengatakan, peran dai sangat besar untuk mensosialisasikan berbagai program pemerintah termasuk kebijakan tentang pengelolaan dan perlindungn gambut.
Sebab, selain menjadi panutan masyarakat, ceramah agama yang rutin dilaksanakan di masjid-masjid juga sangat efektif untuk menyosialisasikan berbagai kebijakan yang membangun.
"Melalui pelatihan selama tiga hari ini, kami harap, para dai bisa lebih memahami tentang berbagai persoalan gambut yang ada di daerah masing-masing," katanya.
Pelatihan, tambah dia, diikuti sekitar 100 orang dai dari Kalimanttan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
"Ke tiga wilayah tersebut merupakan provinsi yang masuk dalam sasaran restorasi gambut," katanya.
Melalui dukungan para dai tersebut, diharapkan upaya percepatan restorasi gambut yang dilaksanakan BRG akan lebih cepat terlaksana dan terselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Khusus Kalsel,Badan Restorasi Gambut (BRG) segera memulihkan atau merestorasi 30 ribu hektare lahan gambut di Kalimantan Selatan di delapan desa pada tiga kabupaten di Kalimamntan Selatan.
Sebelumnya,berdasarkan data Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG-RI, di Kalimantan Selatan kini terdapat 58.342 hektare lahan gambut yang dianggap rusak dan harus segera direstorasi.
Lahan gambut yang dianggap rusak berdasarkan prioritas restorasi, baik itu kerusakan pada kubah gambut berkanal maupun bekas kebakaran 2015, di Kalimantan Selatan masing-masing seluas 45.567 hektar dan 11.775,8 hektar atau total 58.342,8 hektar.
Dari total kerusakan tersebut, tambah Myrna, kerusakannya lebih parah terdapat pada kubah gambut berkanal seluas 45.567 hektar sehingga kerusakan tersebut menjadi prioritas pemulihan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan tugas dan target kepada BRG untuk merestorasi 2 juta hektare lahan gambut yang ada di tujuh provinsi di Indonesia.
Restorasi yang diharapkan bisa dituntaskan pada 2020 tersebut, berada di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG Myrna Safitri usai pembukaan pelatihan di Banjarmasin Selasa petang mengatakan, peran dai sangat besar untuk mensosialisasikan berbagai program pemerintah termasuk kebijakan tentang pengelolaan dan perlindungn gambut.
Sebab, selain menjadi panutan masyarakat, ceramah agama yang rutin dilaksanakan di masjid-masjid juga sangat efektif untuk menyosialisasikan berbagai kebijakan yang membangun.
"Melalui pelatihan selama tiga hari ini, kami harap, para dai bisa lebih memahami tentang berbagai persoalan gambut yang ada di daerah masing-masing," katanya.
Pelatihan, tambah dia, diikuti sekitar 100 orang dai dari Kalimanttan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
"Ke tiga wilayah tersebut merupakan provinsi yang masuk dalam sasaran restorasi gambut," katanya.
Melalui dukungan para dai tersebut, diharapkan upaya percepatan restorasi gambut yang dilaksanakan BRG akan lebih cepat terlaksana dan terselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Khusus Kalsel,Badan Restorasi Gambut (BRG) segera memulihkan atau merestorasi 30 ribu hektare lahan gambut di Kalimantan Selatan di delapan desa pada tiga kabupaten di Kalimamntan Selatan.
Sebelumnya,berdasarkan data Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG-RI, di Kalimantan Selatan kini terdapat 58.342 hektare lahan gambut yang dianggap rusak dan harus segera direstorasi.
Lahan gambut yang dianggap rusak berdasarkan prioritas restorasi, baik itu kerusakan pada kubah gambut berkanal maupun bekas kebakaran 2015, di Kalimantan Selatan masing-masing seluas 45.567 hektar dan 11.775,8 hektar atau total 58.342,8 hektar.
Dari total kerusakan tersebut, tambah Myrna, kerusakannya lebih parah terdapat pada kubah gambut berkanal seluas 45.567 hektar sehingga kerusakan tersebut menjadi prioritas pemulihan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan tugas dan target kepada BRG untuk merestorasi 2 juta hektare lahan gambut yang ada di tujuh provinsi di Indonesia.
Restorasi yang diharapkan bisa dituntaskan pada 2020 tersebut, berada di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018