Barabai, (Antaranews Kalsel) - Saluran irigasi induk bendungan Batang Alai yang terletak di Desa Labuhan Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) akan didesain dengan bangunan yang bisa dijadikan objek wisata.

"Kami sudah menganggarkan dananya dari Rp500 juta sampai dengan Rp1 milyar," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan 2 Dwi Poerwantoro saat launching acara soft launching pemanfaatan jaringan irigasi Batang Alai di Desa Tanah Habang, Rabu (18/4).

Jadi menurutnya, di samping sebagai saluran induk irigasi yang dimanfaatkan sebagai pengairan pertanian di beberapa kecamatan di Kabupaten HST juga bisa digunakan masyarakat untuk rekreasi.

"Pembangunannya sendiri akan kami mulai pada bulan Mei Tahun 2018 ini dan pada liburan idul adha nanti sudah bisa dinikmati warga Bumi Murakata," katanya

Untuk pengelolaan diterangkannya akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang hiburan seperti taman bermain anak dan lain-lain.

Bendungan Batang Alai tersebut dibangun sejak tahun 2006 dan progressnya saat ini sudah mencapai 70 persen serta pada akhir Tahun 2018 ditargetkan sudah selesai dan bisa difungsikan.

Dwi menambahkan jika pembangunan sudah 100 persen pihaknya akan mendatangkan Menteri PUPR untuk membuka secara resmi karena proyek pembangunan bendungan Batang Alai seluas 5000 Ha merupakan bersumber dari APBN.

Plt Bupati HST H A Chairansyah mengungkapkan sangat mendukung dan mengapresiasi upaya menjadikan bendungan Batang Alai menjadi objek wisata.

"Jalan menuju ke Desa Labuhan juga sudah baik dan dengan mudah dilalui masyarakat menggunakan roda 2 maupun roda 4, jadi sangat menunjang fasilitas transportasi ke lokasi," katanya.

Namun yang lebih penting diterangkannya pemanfaatan irigasi Batang Alai itu dapat secepatnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penunjang dalam pengairan lahan pertanian.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018