Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan, Kota Banjarmasin menjadi pelopor pengurangan sampah kantong plastik.

"Secara nasional, Kota Banjarmasin menjadi pioneer atau pelopor pengurangan sampah kantong plastik," ujar Direktur Pengelolaan Sampah KLHK RI Dr Novrizal Tahar saat acara lokakarya trategi pemerintah kabupaten/kota dalam mengurangi sampah kantong plastik sebagai rangkayan peringatan hari Peduli Sampah Nasional 2018 di Hotel HBI Banjarmasin, Senin.

Dia mengapresiasi Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang sudah berhasil melaksanakan kebijakan pengurangan penggunaan sampah plastik ini

Menurut dia, Kota Banjarmasin merupakan pelopor penerapan peraturan tidak membolehkan lagi para toko moderen menyediakan kantong plastik bagi konsumennya, dan ini sudah berjalan sangat efektif selama dua tahun.

Saat ini, ujar Novrizal, ada sudah beberapa kota yang mengikutinya, diantaranya Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kota Bandung, Jawa Barat dan Denpasar, Bali.

Hal ini penting digalakkan, ujar ucap dia, karena produksi sampah nasional sudah mencapai sekitar 65,8 juta ton pertahunnya, di mana 16 persennya adalah sampah plastik.

"Ada peningkatan produksi sampah plastik ini setiap tahunnya, kalau dilihat pada 2011 lalu hanya sekitar 11 persen dari total sampah nasional," tuturnya.

Dia mengharapkan, dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018 ini, pengurangan sampah plastik, khususnya kantong plastik ini dapat dilakukan semua kabupaten/kota.

"Sebab negara kita ini terdiri dari kepulauan, sampah plastik itu kalau sampai masuk ke laut, maka perginya akan kemana-mana sesuai arus yang membawanya, hingga lautan di Indonesia akan banyak sampahnya, ini yang harus kita tangani bersama," papar Novrizal.

Dia berharap, seluruh kabupaten/kota untuk menerapkan kebijakan mengurangi sampah plastik ini, sehingga target nasional pada 2025 Indonesia bebas sampah dapat tercapai.

"Jadi targetnya 30 persen sampah dapat dikurangi, 70 persennya dapat ditangani, sehingga tidak ada lagi yang berserakan kesana-kemari, hingga lingkungan, sungai dan laut daerah kita tidak tercemar sampah lagi," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018