Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Produk pengolahan perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara mulai mendapat saingan dari produk dari Kabupaten Tabalong.
Berbagai produk olahan ikan seperti kerupuk, stik mulai dipasarkan oleh pelaku usaha dari Tabalong melalui agen distributor Amuntai.
"Ribuan produk setiap harinya kami jual ke luar daerah Tabalong termasuk Kabupaten Hulu Sungai Utara, bahkan sebelum diproduksi sudah ada yang pesan," ujar Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat mengatakan, produknya cukup laris di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) karena menggunakan trik pemasaran dan pengemasan yang bagus.
Rahmat Hidayat mengatakan, produknya cukup laris di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) karena menggunakan trik pemasaran dan pengemasan yang bagus.
Dikatakan omset yang diperileh agen distributornya di Kota Amuntai saja sudah mencapai Rp6 juta perbulan.
Bahkan dalam waktu dekat, pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM)Tabalong ini akan memasarkan produk nugget, sosis dan siomay dalam kemasan yang juga mulai laris dipesanan melalui media sosial.
Bahkan dalam waktu dekat, pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM)Tabalong ini akan memasarkan produk nugget, sosis dan siomay dalam kemasan yang juga mulai laris dipesanan melalui media sosial.
Ia mengungkapkan salah satu trik pemasaran dengan membuka agen distributor diluar Tabalong dan dipromosikan melalui media sosial.
Rahmat Hidayat yang sengaja didatangkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten HSU untuk memberikan bimbingan teknis bagi pelaku usaha pengolah dan pemasaran produk perikanan, memberikan berbagai tips untuk pengembangam produk olahan ikan di HSU agar bisa bersaing dipasaran dalam dan luar daerah.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSU Muhammad Surani mengaku, jika tehknik pengolahan dan pemasaran produk perikanan masih perlu ditingkatkan ditengah persaingan.
"Produksi perikanan di Kabupaten HSU cukup melimpah sehingga perlu dijadikan produk olahan agar meningkatkan nilai tambah bagi petani," kata Suriani.
"Produksi perikanan di Kabupaten HSU cukup melimpah sehingga perlu dijadikan produk olahan agar meningkatkan nilai tambah bagi petani," kata Suriani.
Suriani mengatakan produksi ikan tangkap diperairan umum mencapai 12 ribu ton pertahun dan produksi ikan budidaya sebesar 9 ribu ton pertahun.
Menurutnya potensi produk olahan ikan sangat menjanjikan jika bisa mengolah dan memasarkan dengan baik. Apalagi pemasaran tidak harus mengolah ikan menjadi cemilan seperti kerupuk, stik dan lainnya melainkan produk ikan bisa dikemas dalam bentuk makanan jadi.
"Seperti produk Ikan kering kita cukup melimpah bisa dikemas dalam bentuk Ikan kering masak asam dan lainnya, karena cukup banyak peminatnya," terangnya.
Suriani berharap pelaku usaha pengolahan ikan bisa cepat menerapkan trik cara pengolah dan pemasaran karena Dinas Perikanan terus meningkatkan produksi perikanan salah satunya dengan mulai menerapkan Sistem Budidaya pagar atau 'Fishpen'.
Budidaya sistem Fishpen diyakini akan mendongkrak produksi perikanan di Kabupaten HSU karena aplikasinya yanh sesuai dengan kondisi perairan rawa di HSU.
Suriani berharap pelaku usaha pengolahan ikan bisa cepat menerapkan trik cara pengolah dan pemasaran karena Dinas Perikanan terus meningkatkan produksi perikanan salah satunya dengan mulai menerapkan Sistem Budidaya pagar atau 'Fishpen'.
Budidaya sistem Fishpen diyakini akan mendongkrak produksi perikanan di Kabupaten HSU karena aplikasinya yanh sesuai dengan kondisi perairan rawa di HSU.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018