Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui APBD kotanya hanya rp1,5 triliun per tahun, jauh di bawah nilai yang diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang mencapai Rp7 triliun.

"Kendati nilai APBD kecil tetapi bukan melemahkan semangat kita untuk membangun dalam upaya mensejahterakan masyarakat," kata Ibnu Sina saat memberikan sambutan para pembukaan Musrenbang Kota Banjarmasin untuk tahun 2019, di balaikota setempat, Senin.

Ia mengakui masih banyak permasalahan yang harus diatasi untuk meningkatkan kemajuan kota yang berpenduduk sekitar 800 ribu jiwa dengan luas sekitar 98 kilometer persegi tersebut.

Oleh karena itu, banyak sekali usulan untuk membangun kota itu hingga kalau ditotal nilai biayanya antara rp6 tiliun hingga rp7 triliun, tetapi karena APBD terbatas maka harus skala perioritas.

Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan memang harus lebih maju dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di wilayah ini, apalagi Banjarmasin merupakan pintu gerbang Kalsel.

Banjarmasin juga dikenal sebagai kota perdagangan jasa, tak memiliki sumberdaya alam, kecuali 102 sungai yang harus ditingkatkan keberadaannya sebagai objek wisata yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan kedepannya.

Makanya upaya Pemkot Banjarmasin sungai sungai  dibangun baik melalui APBD setempat, sertra bantuan APBN dengan membangunkan kawasan semacam Water Front City.

Menyinggung prioritas pembangunan, Ibnu Sina menyebutkan ada tiga aspek, seperti aspek pembenahan sungai sebagai ikon kota, aspek kedua menciptakan wirausaha baru serta peningkatan pelayanan publik yang prima yang disebut sebagai "Smart City."

Kemajuan yang sudah dirasakan selama kepemimpinannya sudah mulai terlihat dengan dinobatkan sebagai kota terbaik ketiga nasional aspek pelayanan publik segi perizinan.

Kemudian kota terbaik kelima dalam pelayanan kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil), serta kota terbaik ketujuh sebagai wilayah layak huni, dan beberapa catatan lainnya.

 Musrenbang tersebut diikuti 200 peserta selain dari SKPD, Komunitas, perguruan tinggi, PKK, masyarakat difabel, dan undangan lainnya.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018