Sebanyak 17 pelajar SMP dan sederajat di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan tidak mengikuti Ujian Nasional yang telah dijadwalkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Ahmadi Arsyad, Selasa mengatakan, penyebab tidak ikutnya belasan pelajar itu paling banyak karena berhenti menjelang pelaksanaan ujian.

"Ada sebelas pelajar yang memilih berhenti menjelang pelaksanaan ujian, lima orang pindah ke sekolah lain dan satu orang lagi meninggal dunia," ujar mantan staf ahli wali kota Banjarbaru itu.

Menurut dia, belasan pelajar yang tidak ikut ujian itu mengurangi jumlah peserta ujian yang sudah terdata di Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel sebanyak 2.811 pelajar sehingga yang ikut hanya 2.794 pelajar.

Ia mengatakan, pelajar yang berhenti itu satu di antaranya berasal dari SMPN 6, masing-masing dua orang dari SMPN 8 dan SMPN 10, sisanya enam pelajar berasal dari Madrasyah Tsanawiyah yang tersebar di kota tersebut.

Faktor penyebab berhentinya sebelas pelajar sebelum pelaksanaan ujian itu rata-rata karena menikah, di samping kemungkinan faktor lain yang belum diketahui.

"Bagi pelajar yang menikah maupun faktor lain, kami arahkan mengikuti ujian paket B karena mereka memiliki hak menyelesaikan pendidikan sesuai program wajib belajar yang dicanangkan pemerintah," ungkapnya.

Pihaknya akan menginventarisasi pelajar yang berhenti sekolah kemudian memberikan pengertian baik terhadap orang tua maupun pelajar bersangkutan sehingga mau mengikuti ujian paket.

"Mereka masih memiliki kesempatan lulus sekolah melalui ujian paket B sehingga kami mengupayakan melakukan pendekatan agar orang tuan maupun pelajar bersangkutan mengikuti ujian tersebut," ujarnya.

Sementara itu, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat di Kota Banjarbaru hingga hari kedua berlangsung tertib dan lancar tanpa hambatan yang berarti.

"Pelaksanaan ujian berjalan tertib dan lancar, sama sekali tidak ada gangguan sejak pendistribusian soal, termasuk saat ujian hingga berakhirnya ujian," kata dia./zal/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012