Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Umat Hindu di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bergotong royong di Pura Agung Jagat Nutha menyongsong Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 pada Tahun 2018.
Pewarta Antara Kalsel yang bersama Tim Pemantau Adipura meninjau Pura Agung Jagat Natha di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Selasa melaporkan, umat Hindu tersebut bergotong royong mempersiapkan pernak-pernik buat menyemarakan suasana Hari Raya Nyepi 1940.
Selain itu, menyiapkan sajian-sajian (sesajen) buat kegiatan ritual keagamaan Hindu dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi tersebut yang bertempatan 17 Maret 2018.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk menyambut/merayakan hari keagamaan tersebut, mereka juga membenahi Pure Agung Jagat Natha, satu-satunya tempat persembahyangan umat Hindu di "kota seribu sungai" Banjarmasin.
Ketika dimintai keterangan, Ketua Suka Duka Umat Hindu Kota Banjarmasin I Wayan Karyana menerangkan, perayaan Hari Raya Nyepi 1940 bertema "`Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Solidaritas Sebagai Perekat Keberagaman Dalam Menjaga Keutuhan NKRI".
Pasalnya, menurut dia, keutuhan Negara Kesatuan Repubkik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati, karena itu semua elemen bangsa dan umat beragama harus secara bersama-sama menjaga solidaritas.
"Kita berharap kegiatan Hari Raya Nyepi tahun berjalan aman dan sukses," demikian I Wayan Karyana.
Sementara terkait dengan renovasi Pura Agung Jagat Natha Banjarmasin tersebut, umat Hindu itu menggunakan slogan "Loka Samasta Shukinan Bhavantu" (Semoga Alam Semesta Dalam Keadaan Sejahtera).
Dalam rangkaian Adipura atau anugrah supramasi kebersihan kota tahun anggaran 2017/2018 ada penambahan titik pantau/penilaian, yaitu tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, vihara dan klenteng.
Di Banjarmasin sebagai kota besar tempat ibadah yang menjadi titip pantau Adipura 2017/2018 Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Hasanuddin Madjedi, GKE, Pura Agung Jagat Natha, Vihara dan Klenteng Soetji Noerani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pewarta Antara Kalsel yang bersama Tim Pemantau Adipura meninjau Pura Agung Jagat Natha di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Selasa melaporkan, umat Hindu tersebut bergotong royong mempersiapkan pernak-pernik buat menyemarakan suasana Hari Raya Nyepi 1940.
Selain itu, menyiapkan sajian-sajian (sesajen) buat kegiatan ritual keagamaan Hindu dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi tersebut yang bertempatan 17 Maret 2018.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk menyambut/merayakan hari keagamaan tersebut, mereka juga membenahi Pure Agung Jagat Natha, satu-satunya tempat persembahyangan umat Hindu di "kota seribu sungai" Banjarmasin.
Ketika dimintai keterangan, Ketua Suka Duka Umat Hindu Kota Banjarmasin I Wayan Karyana menerangkan, perayaan Hari Raya Nyepi 1940 bertema "`Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Solidaritas Sebagai Perekat Keberagaman Dalam Menjaga Keutuhan NKRI".
Pasalnya, menurut dia, keutuhan Negara Kesatuan Repubkik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati, karena itu semua elemen bangsa dan umat beragama harus secara bersama-sama menjaga solidaritas.
"Kita berharap kegiatan Hari Raya Nyepi tahun berjalan aman dan sukses," demikian I Wayan Karyana.
Sementara terkait dengan renovasi Pura Agung Jagat Natha Banjarmasin tersebut, umat Hindu itu menggunakan slogan "Loka Samasta Shukinan Bhavantu" (Semoga Alam Semesta Dalam Keadaan Sejahtera).
Dalam rangkaian Adipura atau anugrah supramasi kebersihan kota tahun anggaran 2017/2018 ada penambahan titik pantau/penilaian, yaitu tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, vihara dan klenteng.
Di Banjarmasin sebagai kota besar tempat ibadah yang menjadi titip pantau Adipura 2017/2018 Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Hasanuddin Madjedi, GKE, Pura Agung Jagat Natha, Vihara dan Klenteng Soetji Noerani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018