Martapura, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resor Banjar, Polda Kalimantan Selatan menggalang komunitas pemuda yang menentang atau antiberita palsu (hoaks) untuk mencegah muncul gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Takdir Mattanete, di Kota Martapura, Minggu, mengatakan pihaknya menggalang 14 komunitas pemuda antihoaks yang dideklarasikan hari ini.

"Deklarasi antihoaks dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau Ratu Zalecha, Kota Martapura diikuti 14 komunitas pemuda, dan didukung masyarakat," ujar Kapolres didampingi Kasat Intelkam AKP Mei Rudi.

Kasat Intelkam Mei Rudi menyebutkan, komunitas pemuda yang sukarela mengikuti deklarasi antara lain Komunitas Honda CB dengan jumlah perwakilan 29 orang, Komunitas Honda Scoppy 10 orang, Komunitas Honda Satria F sebanyak 8 orang, Komunitas PMII mengikutsertakan 7 orang, Komunitas BISK 15 orang, IPNU dan IPPNU 5 orang, Komunitas KNPI mengirimkan 5 orang perwakilan.

Kemudian, Komunitas CBR 3 orang, Komunitas Sedulur 10 orang, Komunitas KNC 10 orang, RX King Martapura dan Banjarbaru 5 orang, Komunitas Gowes Kumpulan Anak Martapura 5 orang.

Selanjutnya, Komunitas Diamond Red King yang mengirimkan anggotanya 6 orang serta anggota masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sebanyak 25 orang.

"Keterlibatan komunitas pemuda dan masyarakat sangat diperlukan, sehingga gerakan antihoaks berjalan efektif dan mampu mencegah perpecahan akibat berita palsu itu," ujarnya lagi.

Dia menyatakan, berita palsu (hoaks) sangat mudah dan cepat menyebar melalui jaringan internet dan media sosial yang dikhawatirkan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami mengimbau begitu menerima berita melalui media sosial baik twitter, whatsapp, line, instagram, facebook, dll, jangan langsung membagikan tautan kepada orang lain," katanya pula.

Kasubbag Humas Polres Banjar Iptu Sugiarto mengingatkan masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi isu-isu yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Cukup banyak kasus atau peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi, namun dijadikan berita yang panas dan dikemas untuk memprovokasi masyarakat," katanya pula.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018