Martapura, (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Resor Banjar, Kalimantan Selatan, AKBP Takdir Mattanete meminta masyarakat jangan mudah percaya isu-isu penganiayaan terhadap ulama jika belum dipastikan kebenarannya.
"Kami minta masyarakat agar jangan mudah percaya terhadap isu-isu seperti penganiayaan terhadap ulama sebelum dipastikan kebenarannya," ujar kapolres di Martapura, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan kapolres di depan ratusan jamaah sebelum salat Jumat di Masjid Bani Ahdal Jalan Batas Kota Kampung Baru Kelurahan Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar.
Ia mengatakan, pernyataan tersebut penting disampaikan karena Kabupaten Banjar memiliki banyak ulama sehingga masyarakat tidak terpancing mendengar isu penganiayaan tokoh agama itu.
"Masyarakat harus bisa memilah dan mencermati setiap informasi maupun pemberitaan terkait isu-isu terkini yang banyak beredar melalui media sosial," ungkapnya..
Ditekankan, setiap informasi dan pemberitaan melalui media sosial jangan langsung dipercaya tetapi di cek benar tidaknya sehingga tidak ikut terpengaruh berita yang tidak benar.
"Kami imbau masyarakat lebih teliti dan mengecek kebenaran informasi dan pemberitaan di media sosial. Jangan mudah percaya kecuali disampaikan pihak berkompeten," pesannya.
Disisi lain, pihaknya juga meminta alim ulama, tuan guru maupun tokoh masyarakat agar senantiasa memberikan pemahaman terkait isu-isu negatif yang berkembang melalui media sosial.
"Alim ulama, tuan guru maupun tokoh masyarakat adalah panutan sehingga kami mengharapkan peran mereka agar memberikan pemahaman yang benar jika ada isu-isu negatif," ucapnya.
Dikatakan, setiap individu hendaknya juga berhati-hati menggunakan media sosial karena setiap tindakan mengarah berita bohong termasuk ujaran kebencian bisa dikenakan pidana.
"Kami mengimbau masyarakat lebih bijaksana menggunakan media sosial dan jangan sampai menyebarkan isu maupun berita yang tidak benar termasuk ujaran kebencian karena bisa dipidana," ujarnya.
Ditambahkan, penyampaian pesan kepada jamaah salat jumat merupakan agenda rutin yang dilaksanakan jajaran kepolisian Resor Banjar setiap hari Jumat dengan mendatangi masjid-masjid.
"Kegiatannya kami namakan Jumat Keliling dimana setiap anggota kepolisian berbaur dengan masyarakat tiap Jumat menyampaikan pesan-pesan menjaga kamtibmas tetap kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Kami minta masyarakat agar jangan mudah percaya terhadap isu-isu seperti penganiayaan terhadap ulama sebelum dipastikan kebenarannya," ujar kapolres di Martapura, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan kapolres di depan ratusan jamaah sebelum salat Jumat di Masjid Bani Ahdal Jalan Batas Kota Kampung Baru Kelurahan Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar.
Ia mengatakan, pernyataan tersebut penting disampaikan karena Kabupaten Banjar memiliki banyak ulama sehingga masyarakat tidak terpancing mendengar isu penganiayaan tokoh agama itu.
"Masyarakat harus bisa memilah dan mencermati setiap informasi maupun pemberitaan terkait isu-isu terkini yang banyak beredar melalui media sosial," ungkapnya..
Ditekankan, setiap informasi dan pemberitaan melalui media sosial jangan langsung dipercaya tetapi di cek benar tidaknya sehingga tidak ikut terpengaruh berita yang tidak benar.
"Kami imbau masyarakat lebih teliti dan mengecek kebenaran informasi dan pemberitaan di media sosial. Jangan mudah percaya kecuali disampaikan pihak berkompeten," pesannya.
Disisi lain, pihaknya juga meminta alim ulama, tuan guru maupun tokoh masyarakat agar senantiasa memberikan pemahaman terkait isu-isu negatif yang berkembang melalui media sosial.
"Alim ulama, tuan guru maupun tokoh masyarakat adalah panutan sehingga kami mengharapkan peran mereka agar memberikan pemahaman yang benar jika ada isu-isu negatif," ucapnya.
Dikatakan, setiap individu hendaknya juga berhati-hati menggunakan media sosial karena setiap tindakan mengarah berita bohong termasuk ujaran kebencian bisa dikenakan pidana.
"Kami mengimbau masyarakat lebih bijaksana menggunakan media sosial dan jangan sampai menyebarkan isu maupun berita yang tidak benar termasuk ujaran kebencian karena bisa dipidana," ujarnya.
Ditambahkan, penyampaian pesan kepada jamaah salat jumat merupakan agenda rutin yang dilaksanakan jajaran kepolisian Resor Banjar setiap hari Jumat dengan mendatangi masjid-masjid.
"Kegiatannya kami namakan Jumat Keliling dimana setiap anggota kepolisian berbaur dengan masyarakat tiap Jumat menyampaikan pesan-pesan menjaga kamtibmas tetap kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018