Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kapal Negara (KN) SAR Laksmana milik Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin di Kotabaru, dilengkapi alat telekomunikasi canggih dan radar serta GPS untuk menetukan lokasi kapal.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin Mujiono, Kamis mengatakan, KN SAR Laksmana memiliki alat untuk mendeteksi korban yang mengapung hingga jarak 5 mil laut, dan dilengkapi alat telekomunikasi yang canggih tersambung langsung dengan satelit.
"KN SAR Laksmana juga dilengkapi alat bernama Ecdis dan AIS. Alat ini bisa mengetahui kapal-kapal yang berada di sekitarnya dan dengan data detil nama kapal serta pemilik, bahkan tujuannya," kata Mujiono saat peresmian Kapal KN SAR laksmana oleh Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi di Pelabuhan PPI Kotabaru.
Dikatakan, informasi data-data kapal, pemilik, dan tujuan tersebut ditampilkan di layar AIS. KN SAR Laksmana ini memiliki kemampuan deteksi permukaan dan dilengkapi "forward infrared" untuk mempermudah pencarian malam hari.
Kemampuan deteksi kapal kelas II ini mencapai kedalaman 30 meter dari permukaan laut.
Mujiono menjelaskan, KN Laksamana adalah kapal buatan dalam negeri berukuran 40 meter. Kapal ini akan ditempatkan di POS SAR Kotabaru yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan operasi SAR di daerah tersebut dan mencangkup wilayah kerja KalSel-Teng.
Pengadaan kapal penyelamat itu merupakan bukti komitmen Basarnas dalam memaksimalkan misi penyelamatan dan pencarian operasi SAR di wilayah perairan Indonesia.
Dengan diresmikannya operasional KN SAR Laksmana ini, Mujiono berharap Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin semakin memaksimalkan misi pekerjaan, baik untuk menanggulangi bencana ataupun misi pencarian dan penyelamatan SAR lainnya.
Kapal berwarna putih oranye itu memiliki panjang 40 meter dan lebar 7,8 meter dengan tiga mesin penggerak.
Kecepatan maksimal kapal itu mencapai 30 knot dan mampu membawa 50 orang. Kapal ini juga mengedepankan penanganan medis sehingga ada empat tempat tidur tepat di pintu masuk.
"Ada perawatan sementara dari medis di dalam kapal ini. Jadi kalau kita evakuasi menuju daerah yang lebih aman atau tempat untuk merawat yang lebih intensif, di dalam ini ada untuk merawat sementara, perawatan tingkat pertama," katanya.
Kemudian ada alat selam juga di sini, misalnya sedang melakukan tugas terpaksa harus menyelam, ada alat selam, terangnya Mujiono, dalam rilisnya.
Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi menambahkan, Kapal KN SAR Laksmana merupakan satu dari lima kapal yang dibuat oleh Basarnas melalui APBN 2017
"Kapal KN SAR diberinama Laksmana ini mengambil nama seorang tokoh pewayangan Laksmana yang berhasil merebut Dewi Kunti," ujarnya.
Kepala Basarnas berharap, kapal KN SAR Laksmana ini dapat mendukung operasional SAR di daerah.
Sementara itu, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar meminta Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi untuk menambah kapal untuk wilayah Kotabaru, mengingat Kotabaru yang memiliki ratusan pulau dan perairan cukup luas.
"Terlebih Kotabaru menjadi poros maritim, yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia," tambahnya.
Staf Ahli Pemprov Kalimantan Selatan Burhanudin memberikan apresiasi atas ditempatkannya satu kapal KN SAR Laksmana di wilayah Kalsel, khususnya Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin Mujiono, Kamis mengatakan, KN SAR Laksmana memiliki alat untuk mendeteksi korban yang mengapung hingga jarak 5 mil laut, dan dilengkapi alat telekomunikasi yang canggih tersambung langsung dengan satelit.
"KN SAR Laksmana juga dilengkapi alat bernama Ecdis dan AIS. Alat ini bisa mengetahui kapal-kapal yang berada di sekitarnya dan dengan data detil nama kapal serta pemilik, bahkan tujuannya," kata Mujiono saat peresmian Kapal KN SAR laksmana oleh Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi di Pelabuhan PPI Kotabaru.
Dikatakan, informasi data-data kapal, pemilik, dan tujuan tersebut ditampilkan di layar AIS. KN SAR Laksmana ini memiliki kemampuan deteksi permukaan dan dilengkapi "forward infrared" untuk mempermudah pencarian malam hari.
Kemampuan deteksi kapal kelas II ini mencapai kedalaman 30 meter dari permukaan laut.
Mujiono menjelaskan, KN Laksamana adalah kapal buatan dalam negeri berukuran 40 meter. Kapal ini akan ditempatkan di POS SAR Kotabaru yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan operasi SAR di daerah tersebut dan mencangkup wilayah kerja KalSel-Teng.
Pengadaan kapal penyelamat itu merupakan bukti komitmen Basarnas dalam memaksimalkan misi penyelamatan dan pencarian operasi SAR di wilayah perairan Indonesia.
Dengan diresmikannya operasional KN SAR Laksmana ini, Mujiono berharap Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin semakin memaksimalkan misi pekerjaan, baik untuk menanggulangi bencana ataupun misi pencarian dan penyelamatan SAR lainnya.
Kapal berwarna putih oranye itu memiliki panjang 40 meter dan lebar 7,8 meter dengan tiga mesin penggerak.
Kecepatan maksimal kapal itu mencapai 30 knot dan mampu membawa 50 orang. Kapal ini juga mengedepankan penanganan medis sehingga ada empat tempat tidur tepat di pintu masuk.
"Ada perawatan sementara dari medis di dalam kapal ini. Jadi kalau kita evakuasi menuju daerah yang lebih aman atau tempat untuk merawat yang lebih intensif, di dalam ini ada untuk merawat sementara, perawatan tingkat pertama," katanya.
Kemudian ada alat selam juga di sini, misalnya sedang melakukan tugas terpaksa harus menyelam, ada alat selam, terangnya Mujiono, dalam rilisnya.
Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi menambahkan, Kapal KN SAR Laksmana merupakan satu dari lima kapal yang dibuat oleh Basarnas melalui APBN 2017
"Kapal KN SAR diberinama Laksmana ini mengambil nama seorang tokoh pewayangan Laksmana yang berhasil merebut Dewi Kunti," ujarnya.
Kepala Basarnas berharap, kapal KN SAR Laksmana ini dapat mendukung operasional SAR di daerah.
Sementara itu, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar meminta Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi untuk menambah kapal untuk wilayah Kotabaru, mengingat Kotabaru yang memiliki ratusan pulau dan perairan cukup luas.
"Terlebih Kotabaru menjadi poros maritim, yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia," tambahnya.
Staf Ahli Pemprov Kalimantan Selatan Burhanudin memberikan apresiasi atas ditempatkannya satu kapal KN SAR Laksmana di wilayah Kalsel, khususnya Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018