Tanjung, (Antaranews Kalsel)-Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Lisbon Sirait mengatakan, kesenjangan ekonomi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan masih tinggi menyusul tingginya angka kemiskinan di wilayah ini.


"Kalau dilihat Indeks Pembangunan Manusianya memang bagus namun tingkat kemiskinan justru tinggi," jelas Lisbon di Tanjung, Jumat.

Hal ini disampaikan Lisbon pada Forum Diskusi Perangkat Daerah yang membahas Upaya Peningkatan dan Pengembangan PAD Kabupaten Tabalong.

Dalam pemaparannya Lisbon juga menyoroti masih rendahnya realisasi retribusi maupun pajak daerah di `Bumi Saraba Kawa` ini.

Karena itu ia menyampaikan sejumlah strategi peningkatan pajak daerah antara lain peningkatan basis data perpajakan, penyesuaian dasar pengenaan pajak hingga meningkatkan kepatuhan wajib pajak .

Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dalam sambutannya juga mengakui realisasi retribusi daerah sebesar Rp7 miliar belum optimal.

"Kita perlu menumbuhkan semangat baru untuk meningkatkan retribusi daerah mengjngat realisasinya hanya Rp7 miliar," jelas Anang.

Untuk mendongkrak pendapat daerah melalui retribusi tentunya harus dimulai dari hal yang kecil asal retribusi yang diterapkan tidak memberatkan masyarakat.

Selain itu Anang meminta perlunya diversifikasi dengan mencari sumber pendanaan lainnya seperti insentif daerah dan dana hibah untuk tingkatkan pendapatan daerah.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018