Barabai, (Antaranews Kalsel) - Arang Kayu Alaban dari Desa Tapuk Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan ternyata sudah diekspor sampai Negara Jepang.
Kepala Desa Tapuk Ripansyah di Barabai, Selasa menjelaskan pemasaran arang kayu alaban selain ke Benua Asia juga sampai ke Timur Tengah.
"Selain dipasarkan ke Jepang permintaan arang alaban juga sampai ke Timur Tengah dan Negara Asia lainnya" jelas Ripansyah.
Produksi arang alaban di wilayah ini dimulai 1992 dan sekitar 2000 sudah dipasarkan hingga ke manca negara.
Melalui sejumlah pengumpul pembuat arang alaban cukup terbantu dalam pemasaran bahan bakar dari kayu Pohon Alaban ini.
Saat ini sudah ada sekitar 200 tungku pembakaran arang di Desa Tapuk yang dikelola masyarakat secara turun temurun.
Bahan baku kayu alaban sendiri selain berasal dari Kabupaten HST juga dibeli dari Kabupaten Balangan dan Tabalong.
"Untuk satu truk bahan baku kayu alaban kita beli seharga Rp1,6 juta dan arang siap pakai dijual Rp3.000 per kilogram," jelas Ripansyah.
Di situs jual beli online Arang kayu alaban bahkan dijual lebih mahal yakni Rp16 ribu per kilogram. Sementara itu dalam satu tungku pembakaran bisa menghasilkan arang sebanyak 1,8 ton.
Terkait pengolahan arang Dia mengungkapkan butuh waktu sekitar 15 hari pembakaran sebelum arang bisa dijual ke pasaran dan menghasilkan kualitas yang bagus.
Sedangkan modal awal mulai membeli kayu mentah dan dalam satu kali pembakaran hingga bongkar muat sebesar Rp3,5 juta, jelasnya.
"Secara mandiri kami mengembangkan usaha arang kayu alaban sebagai produk unggulan daerah," jelas Ripansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Desa Tapuk Ripansyah di Barabai, Selasa menjelaskan pemasaran arang kayu alaban selain ke Benua Asia juga sampai ke Timur Tengah.
"Selain dipasarkan ke Jepang permintaan arang alaban juga sampai ke Timur Tengah dan Negara Asia lainnya" jelas Ripansyah.
Produksi arang alaban di wilayah ini dimulai 1992 dan sekitar 2000 sudah dipasarkan hingga ke manca negara.
Melalui sejumlah pengumpul pembuat arang alaban cukup terbantu dalam pemasaran bahan bakar dari kayu Pohon Alaban ini.
Saat ini sudah ada sekitar 200 tungku pembakaran arang di Desa Tapuk yang dikelola masyarakat secara turun temurun.
Bahan baku kayu alaban sendiri selain berasal dari Kabupaten HST juga dibeli dari Kabupaten Balangan dan Tabalong.
"Untuk satu truk bahan baku kayu alaban kita beli seharga Rp1,6 juta dan arang siap pakai dijual Rp3.000 per kilogram," jelas Ripansyah.
Di situs jual beli online Arang kayu alaban bahkan dijual lebih mahal yakni Rp16 ribu per kilogram. Sementara itu dalam satu tungku pembakaran bisa menghasilkan arang sebanyak 1,8 ton.
Terkait pengolahan arang Dia mengungkapkan butuh waktu sekitar 15 hari pembakaran sebelum arang bisa dijual ke pasaran dan menghasilkan kualitas yang bagus.
Sedangkan modal awal mulai membeli kayu mentah dan dalam satu kali pembakaran hingga bongkar muat sebesar Rp3,5 juta, jelasnya.
"Secara mandiri kami mengembangkan usaha arang kayu alaban sebagai produk unggulan daerah," jelas Ripansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018