Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pembangunan bendungan Tapin yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Kementrian PUPR yang berada di Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, sudah mencapai 45 persen lebih.

PSN yang dimulai pembangunannya sejak 2015 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2018 ini, masih menyisakan permasalahan yakni belum selesainya ganti rugi tanah masyarakat yang terkena dampak pembangunan bendungan.

Rencananya, pembangunan bendungan tersebut akan menenggelamkan dua desa di sekitar wilayah pembangunan yakni, Desa Pipitak Jaya dan Desa Harakit.

Bupati Tapin HM Arifin Arpan saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Piani beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa bendungan Tapin ini sangat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Tapin, khususnya bagi warga Piani.

"Ya tentunya dukungan masyarakat dalam pembangunan PSN ini sangat diharapkan, karena ini sangat berdampak postif bagi perekonomian warga sekitar bendungan Tapin tersebut," ujar Arifin.

Para pekerja sedang melakukan pengerjaan pembangunan bendungan Tapin (M Husein Asyari)

Bendungan yang ditargetkan mampu menampung 56,77 juta meter kubik air tersebut, selain sebagai sumber irigasi, bendungan yang memakan dana pembangunan hampir Rp1 triliun tersebut, juga mampu menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 3 megawatt lebih.

"Saya yakin kawasan bendungan akan menjadi kawasan pariwisata, dan juga menjadi sumber perekonomian warga sekitar, misal membudidaya ikan dengan keramba, dan lainnya," ujar Bupati lagi.

Dikatakan oleh Bupati, bahwa dengan adanya bendungan Tapin tersebut, sangat membantu dalam meningkatkan program pertanian di Kabupaten Tapin yang saat ini lagi di galakkan oleh Pemerintah Pusat dan Kabupaten Tapin sendiri.

"Bendungan Tapin ini nanti bisa sebagai penyedia air irigasi yang akan mengairi seluas 5,4 ribu hektare lahan pertanian dan tentunya tidak hanya di rasakan masyakat Tapin saja, tapi juga masyarakat atau petani di daerah tetangga," ujarnya lagi.

Pengerjaan bendungan Tapin di malam hari guna menyelesikan pembangunan dengan tepat waktu. (M Husein Asyari)

Sebelumnya, Ketua penanggung jawab pembangunan bendungan Tapin, Sufian Noor mengatakan, bahwa dengan adanya bendungan ini tentunya akan membuka banyak lahan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.

"Dengan adanya bendungan Tapin ini, kedepannya pertanian Tapin akan lebih sejahtera dengan bisa melaksanakan tanam padi sebanyak dua bahkan bisa tiga kali dalam setahun," pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018