Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan Achmad Sofiani mengatakan program pembangunan di bidang Bina Marga pada 2017 bisa dituntaskan hingga 100 persen.

Menurut Sofiani di Banjarbaru Rabu, pada 2017 bidang Bina Marga mendapatkan alokasi dana cukup besar yaitu sekitar Rp457 miliar dari total dana Dinas PUPR sebesar Rp560,5 miliar.

"Alokasi dana tersebut untuk meningkatkan kondisi jalan dan jembatan di beberapa daerah di Kalsel, dan hasilnya seluruh program sudah mencapai 100 persen, kalaupun ada yang belum selesai tinggal "finishing," katanya.

Sofiani mengatakan, pada awal 2017, dari total jalan sepanjang 762,61 kilometer, yang dalam kondisi matap sepanjang 522 kilometer atua 68,5 persen dan tidak mantap 240 kilometer atau 31,5 persen lebih.

Pada berakhirnya program Bina Marga pada akhir 2017, kondisi jalan menjadi, dari total 762,61 kilometer, yang dalam kondisi mantap sepanjang 573 kilometer atau 75, 19 persen dari sebelumnya hanya 68,5 persen.

Sedangkan kondisi jalan yang tidak mantap, berkurang menjadi sekitar 24 persen dibanding awal 2017 sepanjang 31,5 persen.

Sedangkan untuk jembatan pada awal 2017, dari total jembatan sebanyak 277 jembatan, yang dalam kondisi mantap sebanyak 223 atau 80,5 persen dan tidak mantap 54 atau 19 persen lebih.

Pada akhir 2017, dari 277 buah ada peningkatan yang mantap menjadi 81,5 persen kondisi tidak mantap 18,77 persen.

Beberapa program Bina Marga tersebut, antara lain adalah pembangunan jalan sepanjang 37 kilometer, kemudian pembangunan jalan 14 kilometer, rehab 120 meter dan 100 meter, yang seluruhnya tercapai 100 persen.

Sedangkan realisasi penyerapan anggaran dari total dana Rp560,5 miliar plus perubahan, untuk bidang pengairan, cipta karya, jasa konstruksi dan penataan ruangan mencapai, 96,62 persen dan fisik 97,24 persen.

Pada 2018, kata dia, anggaran khusus untuk program Bina Marga, tambah dia, turun cukup signifikan, yaitu tinggal Rp260,5 miliar dengan target pembangunan sekitar 35 kilometer.

"Secara anggaran turunnya memang cukup signfikan, dari Rp457 miliar lebih menjadi hanya Rp260, 5 miliar, sedangkan untuk pembangunan fisiknya terjadi peningkatan pembangunan dan pemeliharaan jalan," katanya.

Kenapa turun, tambah dia, karena kodisi keuangan pemerintah dan adanya kenaikan anggaran untuk bidang lainnya, yang pada 2017 hanya dianggarkan sedikit

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018