Rantau, (Antaranews Kalsel) - Cabai Hiyung tanaman asli dari Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki kepedasan 17 kali lipat dari cabai biasa bakal mendapatkan status terdaftar dan hak paten dari Kemenkumham RI.

Hal tersebut diketahui dengan adanya kunjungan perwakilan Kementrian Hukum dan HAM Kalsel yang disambut Bupati Tapin HM Arifin Arpan diruang kerjanya Kamis pagi.

Unan Pribadi dari perwakilan Kemenkumham Kalsel mengungkapkan kedatangannya ke Kabupaten Tapin guna mencari data-data tentang varietas cabai hiyung yang sudah mendunia.

"Cabe Hiyung ini segera didaftarkan untuk mendapatkan hak paten dari Kemenhumham," ujarnya.

Dikatakannya, bahwa pihaknya akan berkordinasi Dinas Pertanian Kabupaten Tapin guna melengkapi data-data yang diperlukan tentang cabe yang berasal dari Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah tersebut.

Sementara itu, Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan bahwa, kedatangan perwakilan Kemenkum HAM Kalsel bisa menjadi sebuah motivasi dan support bagi kita untuk lebih mengembangkan komoditi pertanian khususnya cabai Hiyung tersebut.

"Terutama keinginan dari Kemenkumham untuk mendaftarkan cabe hiyung sebagai tanaman asli Kalimantan Selatan untuk mendapatkan hak paten adalah hal harus kita dukung," kata Bupati.

Diungkapkan Bupati, Sebagai pemimpin daerah dirinya sangat mengharapkan ada inovasi yang terus dikembangkan dikembangkan dengan memanfaatka cabe rawit hiyung, bisa jadi berbagai macam makanan olahannya, sehingga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

"Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk terus mengembangan pertanian cabe Hiyung agar terus terjaga keberadaanya di Kabupaten Tapin," ujarnya lagi.

Selain itu, dikatakan Bupati, bahwa pertanian cabe Hiyung juga saat ini di minati oleh para pelajar, mahasiswa, peneliti, dan ilmuan untuk belajar langsung ke desa Hiyung karena rasa penasaran tentang kepedasannya.

"Bahkan beberapa bulan lalu ada beberapa mahasiswa dari Kroasia yang datang untuk langsung belajar pertanian cabe Hiyung ini," ujarnya lagi

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017