Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bertekad menuntaskan penanganan lahan kritis seluas 640.709 hektare melalui gerakan revolusi hijau.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor di Banjarmasin Kamis mengatakan, melalui gerakan revolusi hijau pemerintah berupaya menggerakkan partisipasi masyarakat dan seluruh pihak terkait, untuk melakukan penanaman secara besar-besaran.

"Gerakan revolusi hijau, merupakan upaya nyata merehabilitasi lahan kritis di daerah ini," katanya.

Menurut Gubernur, gerakan tersebut, kini mendapatkan dukungan dan partisipasi yang cukup besar, melalui aksi nyata penananaman pohon dan tumbuh-tumbuhan di berbagai pelosok permukiman penduduk.

Selain itu, gerakan terbaru adalah menyuburkan lahan kritis, dengan melibatkan 2 ribu orang dari berbagai komponen masyarakat, adalah dengan menanam ribuan bibit pohon dan tanaman di kaki Gunung Pamaton, Kecamatan Desa Kiram, Kabupaten Banjar, Kamis (7/12) pagi.

Bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Wakil Gubernur H Rudy Resnawan dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel,Raudhatul Jannah Sahbirin Noor dan Walikota/Bupati, Kadishut Kalsel Dr H Faisol Nur Rofiq bersama masyarakat melakukan penanaman pohon secara serentak

"Terima kasih dan penghargaan tinggi saya sampaikan kepada segenap komponen masyarakat dan keluarga besar rimbawan atas dedikasi terus menerus menyelamatkan lahan krisitis melalui Gerakan Revolusi Hijau," katanya Gubernur.

Dikatakan Gubernur Kalsel, luas lahan kristis di Banua saat ini mencapai 640.709 hektar. Kodisi ini menuntut seluruh pihak untuk terus berupaya mengurangi dengan cara melakukan penghijauan.

"Sebenarnya saat kita menanam pohon kita telah menanam doa, menanam harapan menanam, kerja kita semua untuk kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan," tambah Gubernur.

Menurut dia, angan sampai mewariskan lingkungan hidup yang rusak kepada anak cucu,yang berhak untuk menikmati lingkungan yang sehat dan udara segar. Oleh sebab itu penanaman pohon sangat baik untuk kita galakkan.

Gerakan menanam pohon, tambah dia, harus mendapat dukungan luas masyarakat, untuk berpartisipasi aktif dalam penanaman pohon.

"Sehingga kita bisa menghijaukan kembali Bumi Kalimantan Selatan dari wilayah perkotaan hingga pedesaan," katanya.

Menurut Gubernur, aksi penanaman pohon yang terus digalakan tidak sekadar hanya untuk memenuhi target kuantitas, tetapi harus mampu menggerakan dan merubah perilaku masyarakat dengan kesadaran, untuk turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon.

Di Kalsel kita menargetkan revolusi hijau di luasan 59 ribu hektar baik wilayah hutan tanaman industri, hutan lindung, hutan produksi dan hutan di luar kawasan yang dikelola dinas kehutanan maupun hutan lainnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Dr H Hanif Faisol Nurafiq menjelaskan Hari Menanam Pohon Indonesia merupakan even nasional yang diselenggarakan setiap tahun untuk mengerakan masyarakat dalam melakukan penanaman pohon.

"Ini sangat sinergi dengan Bapak Gubernur H Sahbirin Noor yang telah mencanangkan Penanaman Pohon Secara Serentak bersama Walikota/Bupati se Kalsel dalam Program Revolusi Hijau tanggal 3 Februari 2017. Menanam, menanam dan menanam untuk anak cucu kita," terang Hanif. 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017