Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Kalimantan Selatan Imam Suyudi mengungkap fakta bahwa secara skala nasional kepadatan hunian lembaga pemasyarakatan diwilayah Kalsel,  masuk urutan kelima se Indonesia.


"Bahkan Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam dan Kota Baru menjadi yang terpadat nomor satu dan lima di Indonesia," ujar Iman Suyudi di Amuntai, Kamis.

Dia juga mengatakan, kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) sebenarnya hanya mampu menampung sebanyak 3000 narapidana atau warga binaan, namun yang terjadi sekarang jumlah napi mencapai 8900 atau sudah lebih hampir 300 persen dari kapasitasnya.

Kakanwil Kemenkum HAM Kalsel yang hadir di acara serah terima jabatan Kepala Lapas Amuntai itu mengakui jika masalah over kapasitad Lapas itu sudah 10 tahun terakhir dihadapi Kementerian Hukum dan HAM.

"Inilah yang memprihatinkan kami, sementara negara lain seperti Belanda sudah menutup penjara-penjaranya dan merubahnya menjadi hotel, di Indonesia justru terus membangun penjara-penjara baru Seperti di Kalsel kami baru saja membangun Lapas Banjarbaru dan Lapas Karang Intan Martapura dengan kapasitas 200 orang langsung penuh," terangnya.

Hampir saja, katanya,  Lapas Martapura menyusul Lapas Teluk Dalam dan Lapas Kota Baru sebagai Lapas terpadat di Indonesia seandainya tidak segera dipindahkan warga binaanya ke Lapas Banjarbaru.

Menurutnya, salah satu upaya untuk mengurangi over kapasitas Lapas itu dengan membangun sistem pemidanaan penjara yang menjadikan penjara sebagai solusi terakhir.

"Sehingga yang dikedepankan adalah upaya pemenjaraan diluar Rutan seperti mendahulukan upaya musyawarah kekeluargaan atau upaya rehabilitasi dulu, sehingga tidak langsung dipenjarakan," katanya.

Ia mencontohkan seperti saat diberlakukan Undang-Undang Sistem Peradilan pidana anak yang mampu menekan jumlah narapidana anak di Lapas Martapura dari 200 anak dan kini rata-rata berjumlah 80 anak.

Kakanwil menyambut gembira saat meresmikan keberadaan Pondok Pesantren At Taubah Lapas Amuntai yang menurut bisa menjadi upaya untuk cepat menyadarkan warga binaan sehingga bisa cepat kembali ke masyarakat dan mengurangi over kapasitas Lapas.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017