Petani ikan Kalimantan Selatan terpaksa mendatangkan bibit ikan lokal seperti patin, nila dan lainnya dari daerah Jawa minimal 30 juta ekor pertahun untuk memenuhi kebutuhan ikan daerah itu.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barito Kuala Akmad Kusnandar di Marabahan, Minggu mengatakan, saat ini balai pembibitan ikan yang tersebar dibeberapa daerah di Kalsel baru mampu memenuhi sepertiga dari kebutuhan bibit ikan di daerah itu.
"Kebutuhan benih ikan Kalsel sekitar 50 juta ekor pertahun dan kita baru bisa memenuhi sepertiganya saja," katanya.
Menurut dia, kondisi itu terjadi karena sumber daya manusia yang mampu mengembangkan benih ikan masih minim.
Selain itu, kata dia, keterbatasan fasilitas dan teknologi juga menjadi penyebab Kalsel belum mampu memenuhi kebutuhan benih ikan lokal.
"Kalau lahan pengembangan benih ikan masih luas potensinya juga cukup besar namun SDM dan teknologi yang dimiliki masih belum memadai," katanya.
Bukan hanya teknologi, kualitas bangunan balai benih ikan khususnya di Batola kini juga masih jauh dari standar yang ditentukan sehingga produktivitas benih ikan masih minim.
Menurut dia, bangunan balai yang dari kayu dan atap yang tidak memadai membuat benih ikan tidak bisa berkembang sebagaimana di Jawa.
"Ke depan kita sangat berharap teknologi dan bangunan balai benih bisa mendapatkan perhatian pemerintah sehingga tekad Kalsel menjadi lumbung ikan bisa terpenuhi," katanya.
Saat ini, kata dia, Balai Benih ikan lokal Sungai Kambat Cerbon Batola dengan luas tujuh hektare mampu menghasilkan sekitar enam juta ekor pertahun dengan fasilitas antara lain jumlah kolam sebanyak 34 buah dilahan seluas dua hektare.
Selain itu, kata dia, balai benih juga telah dilengkapi aquarium benih sekitar 300 buah dan 12 bak fiber.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, kata dia, pihaknya juga memiliki sebuah pabrik pakan ikan sehingga tidak perlu lagi membeli dari luar.
Saat ini, tambah dia, benih ikan yang dikembangkan di balai benih tersebut antara lain benih ikan patin 300 kilogram, gurami 200 kilogram dan beberapa jenis ikan lokal lainnya.
"Patin pada dasarnya ikan lokal Kalsel namun pembenihannya sekarang dikembangkan dibeberapa daerah seperti di Bogor, dan Kalsel kini mendatangkan dari daerah tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barito Kuala Akmad Kusnandar di Marabahan, Minggu mengatakan, saat ini balai pembibitan ikan yang tersebar dibeberapa daerah di Kalsel baru mampu memenuhi sepertiga dari kebutuhan bibit ikan di daerah itu.
"Kebutuhan benih ikan Kalsel sekitar 50 juta ekor pertahun dan kita baru bisa memenuhi sepertiganya saja," katanya.
Menurut dia, kondisi itu terjadi karena sumber daya manusia yang mampu mengembangkan benih ikan masih minim.
Selain itu, kata dia, keterbatasan fasilitas dan teknologi juga menjadi penyebab Kalsel belum mampu memenuhi kebutuhan benih ikan lokal.
"Kalau lahan pengembangan benih ikan masih luas potensinya juga cukup besar namun SDM dan teknologi yang dimiliki masih belum memadai," katanya.
Bukan hanya teknologi, kualitas bangunan balai benih ikan khususnya di Batola kini juga masih jauh dari standar yang ditentukan sehingga produktivitas benih ikan masih minim.
Menurut dia, bangunan balai yang dari kayu dan atap yang tidak memadai membuat benih ikan tidak bisa berkembang sebagaimana di Jawa.
"Ke depan kita sangat berharap teknologi dan bangunan balai benih bisa mendapatkan perhatian pemerintah sehingga tekad Kalsel menjadi lumbung ikan bisa terpenuhi," katanya.
Saat ini, kata dia, Balai Benih ikan lokal Sungai Kambat Cerbon Batola dengan luas tujuh hektare mampu menghasilkan sekitar enam juta ekor pertahun dengan fasilitas antara lain jumlah kolam sebanyak 34 buah dilahan seluas dua hektare.
Selain itu, kata dia, balai benih juga telah dilengkapi aquarium benih sekitar 300 buah dan 12 bak fiber.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, kata dia, pihaknya juga memiliki sebuah pabrik pakan ikan sehingga tidak perlu lagi membeli dari luar.
Saat ini, tambah dia, benih ikan yang dikembangkan di balai benih tersebut antara lain benih ikan patin 300 kilogram, gurami 200 kilogram dan beberapa jenis ikan lokal lainnya.
"Patin pada dasarnya ikan lokal Kalsel namun pembenihannya sekarang dikembangkan dibeberapa daerah seperti di Bogor, dan Kalsel kini mendatangkan dari daerah tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010