Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Suprayogi menyebutkan, rencana pemberian bantuan Dana Alokasi Khsus (DAK) dari pemerintah pusat untuk pembangunan Rumah Sakit Sultan Suriansyah milik pemerintah kota dinyatakan gagal.

Menurut Suprayogi di gedung dewan kota, Senin, informasi gagalnya DAK yang direncanakan Rp147 miliar untuk membantu pembangunan fisik rumah sakit yang dibangun di pinggiran Sungai Martapura Jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan tersebut terungkap saat rapat Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2018 dengan Pemkot.

"Saat rapat RKA 2018, kita tanyakan masalah rumah sakit bagaimana, di mana informasinya akan mendapat bantuan DAK Rp147 miliar, ternyata setelah kita korek informasi itu dengan pihak pemerintah kota, ternyata disebutkan telah gagal," ujar politikus PDIP tersebut.

Menurut dia, bantuan DAK untuk pembangunan RS yang disebutkan dulunya dari pos anggaran kementerian kesehatan tersebut, di mana realisasinya pada 2018, ternyata tidak ada kepastiannya.

Dia mengaku tidak mendapatkan penjelasan pasti tentang gagalnya bantuan DAK itu untuk kelanjutan pembangunan RS Sultan Suriansyah, padahal sangat penting untuk meringankan APBD kota.

Hingga asumsinya, ungkap Suprayogi, kemungkinan pemerintah kota tidak melengkapi syarat untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut.

"Karena sudah tidak pasti lagi akan dibantu DAK, terpaksa harus putar otak kita bagaimana membiayai pembangunan RS ini dengan APBD, sebab prioritas ini, dengan target selesai pada 2019," ucapnya.

Di mana, sambung Suprayogi, anggaran yang masih dibutuhkan untuk pembangunan fisik RS tersebut sekitar Rp140 miliar, yakni, dibagi dua tahap anggaran sekitar Rp70 miliar pada 2018 dan Rp70 miliar pada 2019.

Sehingga dalam pembahasan RKA 2018, tuturnya, diharapkan pemerintah kota bisa melakukan minimalsiasi anggaran disektor lain, sehingga terpenuhi untuk pembiayaan kelanjutan pembangunan RS ini secara maksimal di tahun depan.

Menurut dia, sesuai nota kesepahaman sebelumnyakan yang ditandatangani pemerintah kota dan DPRD, kelanjutan pembangunan RS ini dianggarkan secara multi years atau tahun jama, dari 2017, 2018 dan 2019.

"Tahun 2017 ini kan sudah disetujui dalam APBD perubahan sebesar Rp38 miliar, di mana anggarannya dikelola dinas kesehatan kota," paparnya.

Dia pun mengharap, anggaran yang sudah dialokasikan tahun ini agar secepatnya digunakan, sebab terkesan lamban dengan belum adanya aktivitas kegiatan pembangunan di RS yang sudah mulai dianggarkan dibangun pada 2015 tersebut.

Saat ini, pembangunan RS Sultan Suriansyah di Jalan RK Ilir yang mulai dibangun saat kepemimpinan Wali Kota H Muhidin dan Wakilnya Irwan Anshari priode 2010-2015 itu sudah terbangun dua gedung, selanjutnya akan dibangun gedung utama sekitar 10 lantai untuk penginapan pasien.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017