Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengingatkan, saat ini peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang semakin dahsyat dan canggih, sehingga seluruh pihak dituntut semakin waspada.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel usai menghadiri Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur bersama Presiden Joko Widodo, Selasa.

Gubernur Sahbirin mengaku prihatin atas banyaknya masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang terutama narkoba, yang sebagian besar menyasar generasi muda.

"Peredaran narkoba saat ini sangat dahsyat dan canggih. Semua pihak harus terpanggil untuk melakukan pencegahan melalui kerja sama terpadu," katanya.

Gubernur mengungkapkan, atas nama masyarakat Kalsel, dia menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan daerah seperti BNN, POLRI/TNI, BPOM, Kejaksaan dan MUI serta seluruh komponen masyarakat yang turut berperan aktif melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengundang Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, untuk bersama Presiden RI, Joko Widodo, menghadiri Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat, di Bumi Perkemahan Cibubur.

Dalam acara tersebut, BPOM juga mengundang dua gubernur lainnya, yakni Gubernur DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Presiden Jokowi memuji perhatian Gubernur H Sahbirin Noor bersama kepala daerah lainnya yang selalu bersinergi bersama instansi dan elemen masyarakat, dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan obat obatan terlarang.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kepala daerah baik, gubernur/bupati, dan wali kota yang secara konsisten turut membantu mencegah dan memberantas penyalahgunaan obat terutama narkoba," katanya.

Menurut Presiden, upaya mencegah penyalahgunaan obat perlu dilakukan secara lintasinstansi bersama aparat hukum untuk bergotong royong melakukan pencegahan dan penindakan.

Tanpa kerja sama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah, tambah Jokowi, negara ini akan sulit membendung masuknya peredaran obat ilegal termasuk melakukan langkah penindakan kepada pengedar.

Presiden memuji kinerja penegak hukum bekerja sama dengan instansi terkait dalam membongkar peredaran penyalahgunaan obat, terlebih berjenis narkotika dan obat-obat terlarang. Peran pemerintah daerah juga signifikan membantu dalam pencegahan dan pemberantasan. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek juga memuji upaya pemerintah daerah atas kepedulian nyata turut mencegah dan memerangi penyalahgunaan obat bagi rakyat.

Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan pemusnahan obat-obat ilegal senilai Rp61,55 miliar.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017