Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Memasuki usia yang ke-491 tahun (1526-2017) pada 24 September ini, Kota Banjarmasin dianggap kalangan DPRD kota setempat sudah menunjukkan pembangunan yang signifikan di segala bidang, baik infrastruktur, ekonomi, kepariwisataan dan sosial.
Para wakil rakyat itu beranggapan, dengan peningkatan disegala bidang itu menunjukkan kota dengan julukan "Kota seribu sungai" ini sudah semakin hebat.
Ini ditandai juga dengan banyaknya penghargaan yang sudah diraih, diantaranya sebagai Kota Layak Anak kategori Pratama dan penghargaan Adipura Kirana sejak 2015, 2016 dan 2017.
"Bahkan Presiden Joko Widodo saja dinyatakan suka berkunjung ke Banjarmasin, dan terbukti beliau beberapa kali ke sini, bahkan baru ini membuka Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) X tingkat nasional di Banjarmasin," ujar Plt Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Budi Wijaya.
Diantaranya lagi, ungkap politisi PKB ini, sudah sangat sering digelar kegiatan bertarap nasional di ibu kota provinsi Kalsel ini, menunjukkan kota dengan luas 98 kilometer persegi ini menarik dikunjungi.
"Apalagi sarana dan fasilitas di kota kita ini sudah sangat memadai, seperti perhotelan, banyak hotel berbintang kelas internasional," paparnya.
Di sisi lain, Kota Banjarmasin yang terus mengembangkan kepariwisataan berbasis sungai, setrategi ini juga menjadi daya tarik kuat orag ingin mengunjungi Banjarmasin.
"Jadi kota kita ini memiliki keunikan tersendiri, di mana kota lain tidak memiliki, jadi potensi ini yang terus digali," paparnya.
DPRD, ujar Budi Wijaya, dipastikan akan mengawal potensi-potensi ini bisa digali dan dikembangkan pemerintah kota, baik segi anggaran maupun pembuatan peraturan daerah.
"Sehingga kita akan mencermati segala kebijakan pemerintah kota, termasuk dalam segi pembangunan infrastruktur," paparnya.
Bagi dia, pembangunan di pusat kota sudah menampakkan hasil signifikan, tidak hanya infrastruktur jalan dan jembatan, namun juga pertamanan dan penataan sungai.
"Harapan saya, pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah kota sekarang jangan hanya terfokus di tengah-tengah kota, tapi sudah saatnya menyentuh wilayah pinggiran kota," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Arufah, SE, MM menyoroti akan pentingnya kota inj menghadapi tantangan baru di bidang masalah sosial.
Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, berbagai masalah sosial terjadi di kota ini, tidak hanya mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), namun juga membuat banyak generasi muda mulai melupakan nilai-nilai kebaikan bagi diri dan bangsa.
Sebuta saja, ungkap dia, maraknya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang jenis daftar G atau istilah popolernya obat zenith.
"Penyalahgunaan obat zenith ini yang sangat mengkhawatirkan di daerah kita, hingga semua lapisan harus serius mengatasinya agar tidak banyak lagi korban yang terjerumus," tegasnya.
Sebab, kata Arufah, tidak bisa dibanggakan dengan majunya kota ini dengan beragam prestasi yang didapatkan bahkan hingga di tingkat internasional kalau kerusakan sosial terjadi di masyarakatnya.
"Inilah yang menjadi tantangan kita bersama saat ini bagaimana bisa mengatasi dan membendungnya, hingga perlu intropeksi untuk kebijakan agar tegas pemberantasannya," kata Arufah.
Adapun Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Suprayogi meminta, diraihnya penghargaan Adipura pada tahun ini harus dimaknai untuk motivasi dalam mewujudkan motto Banjarmasin "Baiman", yakni, Barasih Wan Nyaman.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, pihaknya di legislatif sangat mengapresiasi dengan anugerah yang sudah dicapai pemerintah kota dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tersebut, hingga harapannya terus bisa dipertahankan.
Namun, ingat dia, perolehan Adipura ini pada dasarnya bukanlah satu-satunya tujuan yang harus dicapai. Justru anugerah yang diterima tersebut hendaknya dijadikan sebagai motivasi tercapainya tujuan akhir sebagai kota "Baiman" untuk menuju kota sungai terindah di Indonesia.
"Tiga kali meraih Adipura jangan membuat kita terus berpuas diri, banyak lagi target yang harus kita capai untuk benar-benar menjadikan kota ini sebagai kota sungai terindah di Indonesia," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Para wakil rakyat itu beranggapan, dengan peningkatan disegala bidang itu menunjukkan kota dengan julukan "Kota seribu sungai" ini sudah semakin hebat.
Ini ditandai juga dengan banyaknya penghargaan yang sudah diraih, diantaranya sebagai Kota Layak Anak kategori Pratama dan penghargaan Adipura Kirana sejak 2015, 2016 dan 2017.
"Bahkan Presiden Joko Widodo saja dinyatakan suka berkunjung ke Banjarmasin, dan terbukti beliau beberapa kali ke sini, bahkan baru ini membuka Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) X tingkat nasional di Banjarmasin," ujar Plt Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Budi Wijaya.
Diantaranya lagi, ungkap politisi PKB ini, sudah sangat sering digelar kegiatan bertarap nasional di ibu kota provinsi Kalsel ini, menunjukkan kota dengan luas 98 kilometer persegi ini menarik dikunjungi.
"Apalagi sarana dan fasilitas di kota kita ini sudah sangat memadai, seperti perhotelan, banyak hotel berbintang kelas internasional," paparnya.
Di sisi lain, Kota Banjarmasin yang terus mengembangkan kepariwisataan berbasis sungai, setrategi ini juga menjadi daya tarik kuat orag ingin mengunjungi Banjarmasin.
"Jadi kota kita ini memiliki keunikan tersendiri, di mana kota lain tidak memiliki, jadi potensi ini yang terus digali," paparnya.
DPRD, ujar Budi Wijaya, dipastikan akan mengawal potensi-potensi ini bisa digali dan dikembangkan pemerintah kota, baik segi anggaran maupun pembuatan peraturan daerah.
"Sehingga kita akan mencermati segala kebijakan pemerintah kota, termasuk dalam segi pembangunan infrastruktur," paparnya.
Bagi dia, pembangunan di pusat kota sudah menampakkan hasil signifikan, tidak hanya infrastruktur jalan dan jembatan, namun juga pertamanan dan penataan sungai.
"Harapan saya, pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah kota sekarang jangan hanya terfokus di tengah-tengah kota, tapi sudah saatnya menyentuh wilayah pinggiran kota," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Arufah, SE, MM menyoroti akan pentingnya kota inj menghadapi tantangan baru di bidang masalah sosial.
Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, berbagai masalah sosial terjadi di kota ini, tidak hanya mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), namun juga membuat banyak generasi muda mulai melupakan nilai-nilai kebaikan bagi diri dan bangsa.
Sebuta saja, ungkap dia, maraknya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang jenis daftar G atau istilah popolernya obat zenith.
"Penyalahgunaan obat zenith ini yang sangat mengkhawatirkan di daerah kita, hingga semua lapisan harus serius mengatasinya agar tidak banyak lagi korban yang terjerumus," tegasnya.
Sebab, kata Arufah, tidak bisa dibanggakan dengan majunya kota ini dengan beragam prestasi yang didapatkan bahkan hingga di tingkat internasional kalau kerusakan sosial terjadi di masyarakatnya.
"Inilah yang menjadi tantangan kita bersama saat ini bagaimana bisa mengatasi dan membendungnya, hingga perlu intropeksi untuk kebijakan agar tegas pemberantasannya," kata Arufah.
Adapun Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Suprayogi meminta, diraihnya penghargaan Adipura pada tahun ini harus dimaknai untuk motivasi dalam mewujudkan motto Banjarmasin "Baiman", yakni, Barasih Wan Nyaman.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, pihaknya di legislatif sangat mengapresiasi dengan anugerah yang sudah dicapai pemerintah kota dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tersebut, hingga harapannya terus bisa dipertahankan.
Namun, ingat dia, perolehan Adipura ini pada dasarnya bukanlah satu-satunya tujuan yang harus dicapai. Justru anugerah yang diterima tersebut hendaknya dijadikan sebagai motivasi tercapainya tujuan akhir sebagai kota "Baiman" untuk menuju kota sungai terindah di Indonesia.
"Tiga kali meraih Adipura jangan membuat kita terus berpuas diri, banyak lagi target yang harus kita capai untuk benar-benar menjadikan kota ini sebagai kota sungai terindah di Indonesia," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017