Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS mengkampanyekan Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV/AIDS, dalam rangka mencegah penyebaran penyakit mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS, Siti Zainab, di Kandangan, Jumat (8/9), mengatakan, kampanye ABAT juga diiringi kegiatan rutin dalam diskusi kelompok terarah kelompok resiko tinggi atau Focus Group Discussion (FGD), dan penyuluhan HIV/AIDS ke sekolah dan masyarakat.
"Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten HSS dari 2008 sampai 2017 ini, yang ditemukan dan teridentifikasi sudah sebanyak 81 orang. terdiri dari 58 orang pria dan 23 orang perempuan, dari total keseluruhan ini sudah meninggal 30 orang,"katanya.
Dijelaskan dia, melalui ABAT dan kegiatan sosialisasi lainnya, diharapkan anak-anak sejak usia dini sudah mengetahui apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara menghindarinya, serta pihak dia telah membentuk warga peduli HIV/AIDS untuk meningkatkan partisipasi dan kewaspadaan dini masyarakat akan penyakit ini.
Adapun data Dinkes HSS, dari bulan Januari sampai September 2017 ini, kembali ada tujuh orang teridentifikasi sudah terindikasi penyakit HIV/AIDS, dengan rincian enam orang pria dan satu orang perempuan, satu diantaranya telah meninggal dunia.
Dijelaskan dia, dari tujuh orang yang ditemukan teridentifikasi penyakit HIV/AIDS, kebanyakan dari kalangan kelas masyarakat ke bawah, penyebabnya beragam, mulai dari perilaku seks sesama jenis, seks bebas atau seks berisiko tinggi.
“Ada yang terkena HIV/AIDS karena tidak setia dengan pasangan, melakukan dengan orang lain atau bukan pasangan suami istri, perilaku ini juga berisiko karena bisa menularkannya lagi ke keluarganyaâ€katanya.
Ditambahkan dia, Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sudah cukup memprihatinkan, walaupun ada penurunan jumlah penderita di tahun 2017 dibanding tahun 2016, namun tetap diperlukan upaya bersama dalam pencegahannya dengan melibatkan peran serta masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS, Siti Zainab, di Kandangan, Jumat (8/9), mengatakan, kampanye ABAT juga diiringi kegiatan rutin dalam diskusi kelompok terarah kelompok resiko tinggi atau Focus Group Discussion (FGD), dan penyuluhan HIV/AIDS ke sekolah dan masyarakat.
"Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten HSS dari 2008 sampai 2017 ini, yang ditemukan dan teridentifikasi sudah sebanyak 81 orang. terdiri dari 58 orang pria dan 23 orang perempuan, dari total keseluruhan ini sudah meninggal 30 orang,"katanya.
Dijelaskan dia, melalui ABAT dan kegiatan sosialisasi lainnya, diharapkan anak-anak sejak usia dini sudah mengetahui apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara menghindarinya, serta pihak dia telah membentuk warga peduli HIV/AIDS untuk meningkatkan partisipasi dan kewaspadaan dini masyarakat akan penyakit ini.
Adapun data Dinkes HSS, dari bulan Januari sampai September 2017 ini, kembali ada tujuh orang teridentifikasi sudah terindikasi penyakit HIV/AIDS, dengan rincian enam orang pria dan satu orang perempuan, satu diantaranya telah meninggal dunia.
Dijelaskan dia, dari tujuh orang yang ditemukan teridentifikasi penyakit HIV/AIDS, kebanyakan dari kalangan kelas masyarakat ke bawah, penyebabnya beragam, mulai dari perilaku seks sesama jenis, seks bebas atau seks berisiko tinggi.
“Ada yang terkena HIV/AIDS karena tidak setia dengan pasangan, melakukan dengan orang lain atau bukan pasangan suami istri, perilaku ini juga berisiko karena bisa menularkannya lagi ke keluarganyaâ€katanya.
Ditambahkan dia, Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sudah cukup memprihatinkan, walaupun ada penurunan jumlah penderita di tahun 2017 dibanding tahun 2016, namun tetap diperlukan upaya bersama dalam pencegahannya dengan melibatkan peran serta masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017