Politeknik Negeri Banjarmasin Kalimantan Selatan (Poliban Kalsel) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pertemuan guna membahas pengembangan platform Internet of Things (IoT) untuk pemantauan tanaman kelapa sawit.

Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Poliban H. M. Syafwansyah Effendi di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan, Poliban merasa terhormat terhadap pelaksanaan diskusi dengan perwakilan BRIN, antara lain Prof. Dr. Ir. Muhammad Noor, Dr. Ir. Muhammad Alwi dan Anna Hairani.

Baca juga: Poliban garap project film pendek pada mata kuliah Pancasila

Menurut dia, pembahasan yang menarik terkait ilmu pengetahuan dan penelitian tersebut tentunya sangat berarti bagi kemajuan inovasi di bidang pertanian dan perkebunan, khususnya sektor kelapa sawit yang menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalsel.

"Sawit ini merupakan komoditas yang strategis di Kalimantan Selatan. Tentunya ini membutuhkan pengelolaan berbasis data, dan hal tersebut sangat relevan dengan topik yang kita bahas bersama BRIN untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi tanaman secara berkelanjutan, khususnya kelapa sawit," ucapnya.

Pertemuan yang dibalut kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan workshop tersebut, ungkap dia, merupakan tindak lanjut dari pameran teknologi inovasi yang dilaksanakan Poliban di Banjarmasin pada beberapa waktu lalu.

Diungkapkan dia, salah satu alat inovasi yang diperkenalkan pada saat itu, antara lain platform IoT yang diberi nama SIPERKASA atau Sistem Informasi Pemantauan dan Prediksi Kinerja Kelapa Sawit yang diciptakan Poliban.

"Alat ini memiliki kinerja untuk memantau kondisi kelapa sawit, lingkungan dan banyak aspek lainnya. Harapannya, alat ini bisa bermanfaat dan membantu di bidang pertanian," ujar Syafwansyah.

Baca juga: Poliban giatkan kunjungan industri untuk asah kemampuan mahasiswa

"Semoga kehadiran mitra industri dalam kegiatan tersebut dapat memberikan masukan untuk mengembangkan riset ini agar semakin andal ke depannya," ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana dalam kegiatan FGD Poliban dan BRIN, Dr. Kun Nursyaiful Priyo Pamungkas menyampaikan, terdapat dua tujuan utama dalam kegiatan tersebut, yakni yang pertama mendapatkan masukan dari mitra industri, kelompok tani, serta dinas-dinas terkait.

"Ada pun yang kedua sebagai bentuk diseminasi hasil riset," ujarnya.

"Jadi riset kami tidak hanya sebatas di perguruan tinggi saja, tetapi juga harus berdampak pada masyarakat. Ada dampak sosial dan ada dampak ekonomi dari hasil riset kami," terangnya.

Dia berharap tim riset Poliban dapat menindaklanjuti dan melanjutkan penelitian tersebut pada tahun-tahun berikutnya.

"Semoga penelitian kami bisa menjadi lebih baik, akurasinya meningkat, lebih efisien dan bisa membantu masyarakat, khususnya di sektor perkebunan dan pertanian. Sehingga ada peningkatan hasil dari sektor-sektor tersebut," demikian katanya.

Baca juga: Poliban tampilkan hasil riset dan inovasi pada Edu Tech Fair 2025



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025