Pemerintah Kota Bajarmasin, Kalimantan Selatan akan melestarikan keberadaan perahu tambangan sejenis perahu yang selalu dipergunakan masyarakat Suku Banjar yang tinggal di wilayah itu.


"Perahu tambangan semacam sampan besar tetapi berbentuk khas dan panjang dibandingkan sampan lainnya dan diberi atap (kubung) bentuknya melengkung dan unik," kata Kepala Dinas Pariwisata Banjarmasin Noor Hasan di Balaikota Banjarmasin, Jumat.

Namun, kata dia, perahu tersebut nyaris hilang dan hanya tinggal beberapa buah lagi yang kelihatan di Sungai Martapura dan sungai lainnya di kota itu.

Untuk menyelamatkan keberadaan alat transportasi sungai tersebut perlu ada upaya setidaknya semacam monumen agar generasi mendatang tetap mengenal ada perahu Tambangani.

"Kalau dalam angan-angan kita buat saja semacam monumen perahu tambangan pada sebuah bangunan besar seperti  hotel di suatu lokasi strategis," katanya.

Bangunan besar itu bentuknya seperti perahu tambangan tapi di dalamnya bisa digunakan untuk apa saja seperti mal atau pusat perbelanjaan, pusat hiburan atau pusat kegiatan olahraga.

Jika ada bangunan yang mirip perahu tambangan yang besar di lokasi strategis maka bisa menjadi simbol kota yang khas di Kota Banjarmasin, kata Noor Hasan.

Menurut dia, lokasi yang tepat untuk kepentingan itu adalah di Pulau Insan atau rangka bangunan rencana rumah dinas wali kota yang bisa  disulap menjadi bangunan perahu tambangan.

Apalagi kawasan Pulau Insan akan dijadikan kawasan wisata air Banjarmasin maka keberadaan monumen perahu tambangan menambah daya tarik tersendiri.(H005/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011