Konten kreator saat ini menjadi satu istilah yang merujuk pada suatu profesi yang tengah digemari oleh banyak orang, terutama anak muda.


Salah satu alasannya adalah karena aktivitas tersebut kini bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah yang sangat lumayan, tetapi tentu saja aktivitas tersebut tetap bisa dijalani dengan passion sambil having fun.

Bahkan beberapa orang ada yang mengatakan, sekarang dunia dibangun para konten kreator yang berkarya lewat berbagai macam platform digital.

Anggapan tersebut bisa jadi tepat, karena mulai  informasi, hiburan apa yang ditonton, hingga keahlian yang dipelajari lewat sejumlah tutorial, rasanya tidak pernah lepas dari sosial media dan internet. Semua hal itu, konten kreator lah yang menciptakannya, kata salah seorang kreator beken asal Indonesia, Eka Gustiwana

Konten kreator bisa jadi seorang YouTuber yang berkarya lewat video-videonya, Blogger yang menulis melalui kumpulan artikelnya, Band maupun Solois yang menciptakan lagu dan menyebarkan lewat plaform seperti Soundcloud atau yang lain, hingga para komikus yang menghibur dengan gambar-gambar jenakanya di Instagram.

Mereka semua kini mendominasi dunia lewat karya kreatif yang dihasilkan dan secara tidak langsung turut mempengaruhi pola fikir dan minat para pengikut setianya.

Lalu apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang kreator konten, Eka Gustiwana menyatakan, ada dua instrumen utama yang paling mendasar yakni ide dan alat.

"Pertama pembuat konten haruslah menggali ide orisinal terkait konten yang akan dibuat, ide akan menjadi pijakan awal yang menentukan arah para kreator melangkah dan mempengaruhi seluruh karya kreatif yang akan diciptakan," katanya.

Sementara alat, sambung Eka, adalah perangkat penting lain yang cukup mendukung agar semua ide yang telah dirumuskan oleh pembuat konten bisa terwujud dan salah satu alat terpenting yang harus dimiliki adalah sebuah notebook.

"Notebook dipakai oleh hampir semua pembuat konten, baik dia seorang YouTuber, Musisi, Filmmaker, Komikus, Desainer, dan Blogger, mereka menggunakan notebook untuk merangkai ulang karyanya agar bisa dinikmati orang lain," katanya.

Eka adalah penggemar notebook yang berbobot ringan tetapi punya performa mumpuni, sebab profesi dan aktivitas yang dijalankan menuntutnya untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

"Saya puas banget pakai ZenBook karena sangat ringan mudah dibawa berpergian. Saya termasuk orang yang suka bekerja di mana saja seperti di pesawat, di kereta, di mobil, di hotel, di cafe, dan lainnya," katanya.

Menurut dia, ZenBook memudahkan ditambah lagi beban tas menjadi sangat ringan dan bisa diisi perangkat musik lainnya Serasa nggak bawa notebook.

Notebook yang digunakan juga harus memiliki baterai tahan lama, ASUS ZenBook adalah notebook dengan baterai teririt yang pernah dia pakai. "Sudah tidak khawatir lagi kalau misalnya harus terpaksa bekerja di tempat yang tidak terdapat arus listrik misalnya di atas pesawat, inspirasi dan kreasi bisa jalan terus tanpa terhambat," kata Eka.

ASUS ZenBook, menurutnya, juga notebook yang bisa diajak tampil stylish di atas panggung, dirinya merasa bangga meletakkannya di samping keyboard dan perangkat musik lainnya.

"Ringkasnya ukuran ZenBook berbanding terbalik dengan performanya. Performanya sangat baik yaitu dengan prosesor Intel Core i7 dan Windows 10, sangat memudahkan untuk produksi musik dan dalam kondisi saat dia harus menggunakan aplikasi berbeban berat My perfect companion!," pungkas Eka.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017