Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menampilkan karya dan inovasi mahasiswa pada Pameran Inovasi Mahasiswa saat ajang Festival Kampus Berdampak bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

Kegiatan tersebut bagian dari Festival Kampus Bergerak yang digelar secara serentak pada sembilan perguruan tinggi dari Sabang Merauke berdasarkan gagasan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendibudristek).

Baca juga: UNISM gelar Festival Kampus Berdampak inisiatif Ditjen Dikti

Rektor UNISM Kalsel Dwi Sogi Sri Redjeki melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Jumat, mengatakan ajang tersebut merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diberi ruang tumbuh untuk menghadirkan solusi.

"Pendidikan tinggi bukan hanya mencetak lulusan, tapi menghidupkan pemikiran. Melalui karya ini, mahasiswa belajar untuk berdampak,” ujar Dwi.

Dwi menuturkan UNISM menampilkan wajah segar pendidikan tinggi melalui deretan inovasi mahasiswa lintas program. pameran inovasi ini sebagai inovasi unggulan yang memberikan dan menghadirkan solusi kreatif anak muda untuk isu sosial dan lingkungan.

Tercatat, sebanyak delapan inovasi mahasiswa dipresentasikan pada pameran tersebut mulai dari teknologi ramah lingkungan, solusi edukasi berbasis budaya, hingga inisiatif sosial untuk pemberdayaan komunitas lokal.

Berbagai karya tersebut merupakan hasil dari program hibah nasional, seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Baca juga: LLDIKTI XI Kalimantan serahkan SK operasional Universitas Sapta Mandiri
 

Sedangkan, beberapa karya inovatif yang menarik perhatian, antara lain Vuklang berupa vas bunga berbahan kayu yang dipersonalisasi menggunakan teknologi laser (PKM-K), ABCD Stunting sebagai media edukasi berbasis Behavior Centered Design dengan format visual-auditorykinestetik untuk percepatan penurunan stunting (PKM-RSH).

Kemudian, English Course Gumbira sebagai program kursus bahasa Inggris anak-anak berbasis komunitas di Banjarmasin (P2MW), SINTAS dengan memanfaatkan tanaman lokal untuk menekan kasus stunting dan hipertensi (MBKM), USV Garbage Collector berupa desain kapal tanpa awak berbasis IoT dan computer vision untuk mengatasi sampah permukaan sungai (PKM-KC).

Tak hanya menampilkan karya, pameran ini juga diisi dengan sesi penilaian inovasi dari para dosen pembimbing dan mitra eksternal, sebagai bagian dari proses pembinaan, serta apresiasi terhadap mahasiswa.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Muhammad Akbar menekankan penting pembinaan berkelanjutan agar inovasi mahasiswa tidak berhenti pada pameran.

"Kami dorong karya ini masuk ke hilirisasi menjadi produk, layanan, atau kebijakan yang hidup di tengah masyarakat,” ungkap Akbar.

Diketahui, Festival Kampus Berdampak merupakan platform kolaborasi yang diselenggarakan serentak pada sembilan perguruan tinggi negeri dan swasta dari Sabang sampai Merauke, untuk mengkampanyekan bahwa setiap kampus bisa dan harus berdampak tak peduli letak geografis atau skala institusi.

Melalui semangat Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, UNISM menunjukkan kampus bukan menara gading, melainkan ekosistem hidup yang bergerak bersama masyarakat dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan.

Baca juga: LLDIKTI XI: pentingnya cek kebenaran data mahasiswa pada PD DIKTI

Pewarta: Tim Redaksi

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025