Sebanyak tiga riset yang dilakukan Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapatkan pendanaan dari pemerintah pusat pada 2025.

Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek) Kemendikti Saintek RI Prof Ahmad Najib Burhani di Banjarmasin, Kamis, mengapresiasi riset dari Poliban yang mendapatkan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama dengan Kemendikti.

Baca juga: Dirjen Saintek apresiasi pengembangan sains dan teknologi di Poliban

Dikatakan dia, Kemendikti mengelola kemitraan untuk program Riset Berdikari melali kerja sama dengan industri dan badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) untuk menyelesaikan isu yang ada di masyarakat.

"Makanya program itu diberi nama Berdikari, itu terus berlangsung yang pesertanya politeknik-politeknik se-Indonesia, Alhamdulillah keberhasilan tiga riset dari Poliban dapat pendanaan dari pusat," ujarnya.

Dia pun memuji riset yang diajukan para dosen Poliban dengan inovasi berbasis potensi daerah.

"Bagus, ada tadi risetnya tentang tanah di perkebunan sawit dan ada penentuan tentang jenis kelamin pada bebek sejak menetas," ungkapnya.

Ahmad Najib juga mendorong Poliban untuk melakukan riset terkait permasalahan sampah hingga kondisi darurat sampah di Banjarmasin bisa diatasi dengan baik dan berkelanjutan.

"Jadi dengan riset ini, Poliban bisa memberi solusi dan menjawab segala permasalahan yang ada di pemerintah dan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Ratusan mahasiswa Poliban dilatih kuasai pemasaran digital berbasis AI

 
Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek) Kemendikti Saintek RI Prof Ahmad Najib Burhani saat hadir dalam acara Halal Bihalal dan diskusi santai di Kampus Politeknik Negeri Banjarmasin, Kalsel, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/Sukarli)

 



Baca juga: Pemkot Banjarmasin gaet Poliban pada ajang Pemuda Pelopor 2025

Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi menyampaikan, keberhasilan tiga riset dari kampusnya mendapatkan pendanaan pusat berkat kerja sama semua pihak yang saling mendukung.

Menurut dia, sebelum riset-riset itu diajukan ke kementerian, Poliban melakukan internalisasi strategi pengembangan kemitraan berbasis potensi daerah dan diferensiasi misi pada konsorsium PT PPV Kalsel-Kalteng "Usulan riset inovasi berdasarkan policy paper Provinsi Kalimantan Selatan".

Kegiatan tersebut diadakan Tim Konsorsium Program Fasilitasi Kemitraan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) di mana Poliban sebagai pengampu dengan anggota Politeknik Tanah Laut (Politala) dan Politeknik Sampit (Polisampit) Kalteng.

Adapun tiga judul riset yang diterima mendapatkan pendanaan dari pusat hingga Rp1,2 miliar, yakni, pertama berjudul "sistem peringatan dini dan penanganan kebakaran hutan dan lahan berbasis IoT di perkebunan dengan integrasi aplikasi Mobile", tim riset adalah Reza Fauzan, Abdul Rozaq, Agus Pebrianto, Rahimi Fitri, Effan Najwaini dan Evi Widiastuti.

Kemudian yang kedua berjudul "Pengembangan platform IoT berbasis node sensor untuk pemantauan komprehensif dan prediksi kinerja tanaman kelapa sawit" dengan tim riset adalah Kun Nursyaiful Priyo Pamungkas, Wanvy Arifha Saputra, Agus SBN, Arifin Noor Asyikin, Evi Lestari Pratiwi dan Inayatul Ulya Ahyati.

Sedangkan yang ketiga dengan judul "DoD Studio AI: sistem cerdas berbasis kecerdasan buatan untuk deteksi jenis kelamin Itik Alabio usia sehari (Day-old Duck) melalui analisis suara" dengan tim riset adalah Heldiansyah, Adi Pratomo, Mey Risa, Agus Irawan, Muchtar Salim dan Ronny Mantala.

Baca juga: DWP Poliban berbagi berkah di bulan Ramadhan

 

Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek) Kemendikti Saintek RI Prof Ahmad Najib Burhani saat hadir dalam acara Halal Bihalal dan diskusi santai di Kampus Politeknik Negeri Banjarmasin, Kalsel, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/Sukarli)

 

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025