Wakil Ketua Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Habib Hamid Bahasyim mengharapkan kasus kematian seorang jurnalis bernama Juwita segera terungkap secara tuntas.

"Kita mengharapkan kasus kematian Juwita, seorang wartawati segera terungkap dan diusut tuntas," tegas Hamid dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa.

Baca juga: Kapolda Kalsel atensi penyelidikan tewasnya wartawati di Banjarbaru

Menurut dia, pengungkapan dan pengusutan secara tuntas itu penting guna memberikan jaminan terhadap tugas jurnalis.

"Lain halnya kalau kasus kriminal murni," ujar Hamid yang mengkhawatirkan jika kematian Juwita terkait dengan tugas jurnalistik.

Karena, Hamid menegaskan tugas seorang jurnalis dijamin undang-undang.

Bahkan, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan memerintahkan penyidik segera mengungkap penyebab kematian Juwita.

"Penyelidikan dilakukan Polres Banjarbaru dibackup Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel," kata Yudha.

Baca juga: 25 penyair ramaikan wartawan baca puisi HPN 2025

Yudha berjanji hasil penyelidikan disampaikan dalam waktu dekat setelah ada hasilnya dari penyidik.

Segala petunjuk pun masih dikumpulkan polisi termasuk hasil visum dan sebagainya.

"Kami mohon waktu, jangan sampai justru mengganggu proses lidik dan sidik," tegas Kapolda.

Sebelumnya, jurnalis muda asal Banjarbaru Juwita ditemukan meninggal dunia di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Sabtu (22/3) siang sekitar pukul 15.00 Wita.

Jasad korban tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian diduga menjadi korban kecelakaan tunggal.

Kerabat korban juga menyebutkan telepon seluler milik Juwita raib dan terdapat sejumlah luka lebam di bagian leher.

Baca juga: 25 wartawan Malaysia tiba di Banjarbaru hadiri HPN 2025
 
Namun sejumlah warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lin tergabung di media online lokal yang bertugas liputan di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025