Anggota DPRD Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan Mukhlis Ridhani, mengharapkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk Brigade Pangan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
"Kami di DPRD HSS tentunya mengawal visi misi Bupati dan Wakil Bupati HSS 2025-2030, salah satunya untuk kemajuan bidang pertanian," katanya dalam sambutan di kegiatan penyerahan alsintan, di Dinas Pertanian HSS, Kandangan, Rabu.
Pihaknya pun berharap, bantuan serupa seperti itu dapat dilaksanakan dapat dilakukan secara berlanjutan, baik berupa fisik berupa alat, maupun pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) para petani di daerah.
Baca juga: DPRD HSS : bupati dan ketua TP PKK definitif semangat baru bangun daerah
Kemudian, kepada para petani yang tergabung dalam Brigade Pangan, dirinya meminta supaya apabila nanti mengusulkan jalan usaha tani dengan minimal lebar jalan 2,5 meter.
"Dengan lebar jalan tersebut maka pengangkutan hasil pertanian akan lebih lancar dan nyaman, maka tidak ada kendala di jalan," ungkapnya yang hadir bersama anggota DPRD Komisi III Surya Rizani.
Selain itu, peningkatan SDM khususnya juga bagi para pertani, pihaknya menyampaikan kepada Bupati HSS H Syafrudin Noor dan stakeholder terkait, perlunya kursus atau pelatihan operator alat berat misalnya melalui BLK.
Menurut dia, adanya kursus atau pelatihan alat berat tersebut akan memudahkan warga utamanya dari generasi muda yang ingin belajar mengoperasikan alat berat, baik untuk bertani atau pun berkebun.
"Mereka bisa mengelola persawahan atau perkebunan dengan alat yang lebih modern, memiliki kompetensi atau skill untuk mandiri atau berwirausaha, jadi tidak memikirkan mau jadi PNS atau PPPK saja," ungkapnya.
Baca juga: Gabungan Komisi DPRD HSS- Eksekutif kembali bahas raperda ketenagakerjaan
Pihaknya juga menyambut baik, adanya pertemuan Pemkab HSS dengan Balai Sungai Wilayah Kalimantan, membuahkan titik temu dilakukannya normalisasi Sungai Amandit Lama dan Amandit Baru.
Normalisasi sungai yang telah lama mengalami pendangkalan dengan metode pengerukan tersebut diinformasikan akan dapat dilakukan paling cepat di 2025 ini juga, atau paling lambat di tahun 2026 mendatang.
"Kendala karena Sungai Amandit Lama dan Baru akan dapat diselesaikan, daerah sering terendam seperti di Lungau dan Sungai Kupang Insya Allah tidak terendam lagi, dan masyarakat kita pun nantinya dapat bercocok tanam di lahan pertanian mereka," tambahnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025