Barabai, (Antaranews Kalsel) - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengikuti kegiatan masa penerimaan aggota baru (MAPABA) yang dilaksanakan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC. PMII) Cabang Barabai  Periode 2017.

MAPABA yang berlangsung selama dua hari ini bertempat di Aula Gedung Nahdatul Ulama, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) merupakan agenda rutin tahunan PC PMII Barabai dalam melakukan kaderisasi di tubuh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang juga merupakan Badan Otonom (Banom) Nahdatul Ulama.

Ketua PMII Barabai, Reza melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan, pengetahuan dan pengalaman berorganisasi bagi anggota baru yang notabene juga mahasiswa baru untuk lebih mengenal dunia organisasi ekstra kampus, mengenal lebih dekat organsasi PMII dan NU, membentuk insan yang bertakwa, berbudi pekerti luhur, nasionalis, intelektual dan loyal.

Narasumber kegiatan, Fathurrahman, dalam materi sejarah perjuangan bangsa dan eksistensi OKP lokal menguraikan makna nasionalisme yang perlu ditanamkan dalam pribadi masing-masing kader.

Menurut dia, NKRI adalah harga mati yang perlu diperjuangan dan diimplementasikan dalam perbuatan  karena ancaman disintegrasi bangsa dan intoleransi tidak hanya datang dari asing tapi juga dari dalam.

Mengisi kemerdekaan, menurut dia, tidak harus dengan memegang senjata dan berperang tapi juga mengisinya dengan pembanguan sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing agar daerah makin maju dan sejahtera.

Mahasiswa sebagai generasi muda harus bisa mengisi ruang-ruang kosong dengan mempersembahkan kreatifitas berupa karya yang dapat mengharumkan nama daerah.

Diungkapkan dia, bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa sekarang memang tidak selalu harus berdemontrasi untuk tunjukkan eksistensi organisasi.

Namun bisa melalui dialog dan penyampaian saran dan kritik membangun untuk kemajuan daerah, kritik disampaikan dengan pula dengan solusi atau tidak sekedar bicara makanya perlu dibina diskusi ringan di dalam organisasi yang kemudian bisa menghidupkan sekretariat sebagai basis pembinaan kader.

Dirinya tak lupa mengutip pendapat Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan, H Achmad Fikry untuk melakukan "apa yang seharusnya, bukan hanya apa adanya".

Pesan moral ini dimaksudkan agar para kader organisasi meningkatkan dirinya sendiri, dengan terus berinovasi untuk bisa berperan aktif dalam pembangunan berbagai sektor, baik di daerah maupun di pusat tanpa harus menggantungkan dengan pihak lain.

"Saatnya seluruh generasi muda berjuang untuk menggali kemampuannya, untuk bisa berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang, sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Fathurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017