Barabai, (Antaranews Kalsel) - Potensi lahan basah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, berdasarkan hasil pemetaan wilayah perairan setempat oleh tim dari Unviersitas Lambung Mangkurat mencapai 36,2 hektare, baik berupa lebak, rawa, maupun sawah.

Anggota tim pemetaan itu, Profesor Slamat, di Barabai, Kamis, mengatakan kabupaten tersebut memiliki potensi pengembangan sektor perikanan, namun masih terkendala kurangnya informasi terkait dengan luasan lahan dan lokasi.

"Potensi lahan basah di Hulu Sungai Tengah jika dikelola dengan optimal akan menghasilkan produk perikanan yang cukup besar," katanya.

Hal itu, katanya, terutama untuk memenuhi keperluan pangan masyarakat di "Bumi Murakata" itu.

Ia mengemukakan perlunya optimalisasi pengelolaan sumber lahan basah secara profesional dengan kajian potensi dan pemetaan wilayah yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan.

"Sinkronisasi kajian potensi dan pemetaan wilayah dengan RTRW agar tidak terjadinya tumpang tindih kebijakan daerah," ungkapnya.

Informasi pemetaan potensi wilayah dan kesesuaian lahan bidang perikanan, kata Slamat, akan digunakan untuk memilih alternatif pengelolaan lahan pada masing-masing bidang secara rasional.

Upaya pengembangan sentra budi daya ikan lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi, katanya, dapat dikembangkan dengan persyaratan yang relatif mudah.

Ia mengemukakan upaya mengoptimalkan potensi budi daya perairan setempat disesuaikan dengan karakteristik jenis ikan dan kesesuaian habitatnya.

"Jenis ikan papuyu, gabus, dan toman merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi serta permintaan yang makin meningkat," kata Slamat.

Dia mengatakan pengembangan budi daya ikan papuyu, gabus, dan toman di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada dasarnya dapat dilakukan dengan baik.

Akan tetapi, katanya, ada ekosistem perairan yang spesifik menunjukkan bahwa di lokasi tersebut benar-benar layak untuk proses budi dayanya.

Berdasarkan analisa lingkungan perairan Desa Walatung, Kecamatan Pandawan, tempat itu cocok sebagai lokasi budi daya ikan papuyu (betok) dan Desa Mahang Baru, Kecamatan Labuan Amas, untuk jenis ikan gabus.

Pewarta: M Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017