Pemerintah Kota Banjarmasin mulai 2012 akan mengirim sebanyak 180 ton sampah per hari ke tempat pengelolaaan akhir regional Gunung Kupang, Banjarbaru.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemko Banjarmasin H Hamdi kepada wartawan di Gedung PWI Kalsel, Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin, Senin (21/11) mengatakan, sampah yang dikirim itu hanya 37 persen dari sampah yang dihasilkan warga Banjarmasin tiap hari.
Berdasar data DKP tiap hari sampah yang dihasilkan oleh 625.395 penduduk Kota Banjarmasin sebanyak 490 ton atau masih 63 persen sampah yang tersisa dan perlu diolah sendiri di Banjarmasin
Menurut dia, konsekuensi pengiriman sampah sebanyak itu, Pemko Banjarmasin harus menyediakan dana yang sangat besar untuk biaya pengiriman ditambah jasa pengolahan.
Hamdi mengatakan, mengatasi persoalan biaya itu, Pemko Banjarmasin melalui dinas Kebersihan dan Pertamanan membuat beberapa program seperti pemilahan sampah basah dan kering, karena sampah basah masih dapat diolah di TPA Basirih yang akan berstatus sebagai TPA peralihan.
Kemudian membangun tempat pembuangan sampah terpadu di beberapa kawasan yang sekaligus bisa mengolah sampah seperti di Jalan Cemara Raya. Meski berdekatan dengan permukiman penduduk, tetap tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Dia berharap, program yang akan dibuat bisa berjalan sesuai harapan, sehingga lambat laun sampah yang dikirim tempat pengelolaan akhir regional di Gunung Kupang, sedikit demi sedikit bisa dikurangi
"Kita menargetkan hanya sekitar sepuluh persen sampah yang akan disalurkan ke TPA Regional tersebut, sehingga tidak membebani APBD Kota Banjarmasin," katanya.
Pada kesempatan itu Hamdi juga memastikan pengangkutan sampah yang ada TPS di seluruh wilayah Banjarmasin tidak akan lebih dari satu hari agar kenyamanan warga terjamin.
"Telepon saya, bila ada sampah yang tidak terangkut," tegasnya.
Mengenai masih adanya masyarakat yang membuang sampah di sungai, Hamdi mengatakan, DKP telah melakukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku tersebut, seperti sosialisasi melalui baliho, imbuan dari pegawai baik mulai tingkat kelurahan, dan program pembersihan sungai./hym /C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemko Banjarmasin H Hamdi kepada wartawan di Gedung PWI Kalsel, Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin, Senin (21/11) mengatakan, sampah yang dikirim itu hanya 37 persen dari sampah yang dihasilkan warga Banjarmasin tiap hari.
Berdasar data DKP tiap hari sampah yang dihasilkan oleh 625.395 penduduk Kota Banjarmasin sebanyak 490 ton atau masih 63 persen sampah yang tersisa dan perlu diolah sendiri di Banjarmasin
Menurut dia, konsekuensi pengiriman sampah sebanyak itu, Pemko Banjarmasin harus menyediakan dana yang sangat besar untuk biaya pengiriman ditambah jasa pengolahan.
Hamdi mengatakan, mengatasi persoalan biaya itu, Pemko Banjarmasin melalui dinas Kebersihan dan Pertamanan membuat beberapa program seperti pemilahan sampah basah dan kering, karena sampah basah masih dapat diolah di TPA Basirih yang akan berstatus sebagai TPA peralihan.
Kemudian membangun tempat pembuangan sampah terpadu di beberapa kawasan yang sekaligus bisa mengolah sampah seperti di Jalan Cemara Raya. Meski berdekatan dengan permukiman penduduk, tetap tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Dia berharap, program yang akan dibuat bisa berjalan sesuai harapan, sehingga lambat laun sampah yang dikirim tempat pengelolaan akhir regional di Gunung Kupang, sedikit demi sedikit bisa dikurangi
"Kita menargetkan hanya sekitar sepuluh persen sampah yang akan disalurkan ke TPA Regional tersebut, sehingga tidak membebani APBD Kota Banjarmasin," katanya.
Pada kesempatan itu Hamdi juga memastikan pengangkutan sampah yang ada TPS di seluruh wilayah Banjarmasin tidak akan lebih dari satu hari agar kenyamanan warga terjamin.
"Telepon saya, bila ada sampah yang tidak terangkut," tegasnya.
Mengenai masih adanya masyarakat yang membuang sampah di sungai, Hamdi mengatakan, DKP telah melakukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku tersebut, seperti sosialisasi melalui baliho, imbuan dari pegawai baik mulai tingkat kelurahan, dan program pembersihan sungai./hym /C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011