Sebanyak 58 kelompok perajin dari delapan desa di Kecamatan Jenamas Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengikuti Festival Anyaman Jenamas 2025 guna  melestarikan budaya lokal mengayam serta meningkatkan nilai ekonomi masyarakat melalui kerajinan.

Ketua Pelaksana Festival Anyaman  Depi Ilahi  mengatakan gelaran ketiga kalinya ini mengangkat tema   “Gema Buana UMKM” akronim dari  generasi muda berbakat, budaya mengayam hebat, UMKM bermartabat.

Baca juga: 50 ribu peserta jalan sehat ramaikan Batfest 2024

"Festival ini sebagai motivasi untuk melestarikan budaya lokal mengayam serta meningkatkan nilai ekonomi masyarakat melalui kerajinan," jelas Depi, Rabu.

 Festival Anyaman ini  menjadi bukti konsistensi  dalam melestarikan budaya serta mengangkat UMKM kerajinan anyaman di Kecamatan Jenamas.

Pelaksanaan  festival sejak  awal  Desember 2024  secara bergilir di setiap desa atau kelurahan dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

 “Ada delapan desa atau kelurahan yang ikut berpartisipasi, melibatkan 58; kelompok anyaman dari delapan desa,” tambah Depi.

Depi berharap penyelenggaraan festival ini bisa menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kecamatan Jenamas dan Kabupaten Barito Selatan pada umumnya. 

“Festival ini  menjadi salah satu event kebanggaan  yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di kecamatan Jenamas ,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Barsel, 
Swita Minarsih mengatakan festival ini bukan  sekedar acara seni semata, melainkan upaya melestarikan tradisi serta mengangkat potensi budaya di Kabupaten Barito Selatan.

“Kami yakin potensi anyaman dari Barito Selatan mampu bersaing di tingkat  nasional maupun internasional," ungkapnya. 

Selain itu kegiatan ini dapat membuka peluang yang lebih luas terhadap kemitraan yang kokoh serta peluang yang besar.

Swita Minarsih menambahkan perkembangan festival makin meningkat dari tahun sebelumnya, adanya minat yang semakin besar dari generasi muda terhadap seni anyaman merupakan angin segar bagi kelangsungan tradisi ini.

“Terlihat dari jumlah penganyam banyak anak-anak muda, ini jadi hal positif terhadap re-generasi,” tambah swita.

Firmansyah, Corporate social responsibility (CSR) Department Head PT Adaro Indonesia mengatakan pihaknya  berkomitmen penuh dalam membina dan mengembangkan UMKM di wilayah operasional perusahaan.

Baca juga: Festival kuliner dan olahraga tradisional Banjar edukasi masyarakat

“Perusahaan selalu memberikan dukungan terhadap UMKM di wilayah operasional mereka  menjadi  tulang punggung perekonomian nasional," jelas Firmansyah. 

Firmasnayah menambahkan tujuan selanjutnya adalah membuat acara ini semakin popular dan menarik minat lebih banyak peserta.

“Tentu ke depan kita tingkatkan lagi event ini, agar bisa menjangkau masyarakat dan peserta yang lebih luas,” tambah firman.
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025