PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) memperkuat mitigasi bencana berupa pelatihan kesiapsiagaan darurat bencana melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Kegiatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu dilakukan sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

Baca juga: PLN UID Kalselteng donasi modal usaha dan beasiswa cahaya pintar

Senior Manager Distribusi PLN UID Kalselteng Roberth Rumsaur di Banjarbaru, Jumat, menekankan penting pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

“Bencana datang tanpa kita duga, namun dengan pelatihan seperti ini, kita dapat meminimalkan dampaknya. Ilmu yang diperoleh tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Roberth juga mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara PLN dan BPBD Kalsel.

“Kami sangat bersyukur atas kolaborasi yang kuat ini. Harapan kami, seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi taruna yang tangguh dan siap menghadapi segala situasi darurat,” ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel M Fitri Hernadi turut memberikan pandangannya mengenai perkembangan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) kebencanaan di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Dirut PLN berinteraksi dengan pengguna SPKLU di Jawa Barat

 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel M Fitri Hernadi turut memberikan pandangannya mengenai perkembangan IKD kebencanaan di Kalimantan Selatan. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari sinergi yang baik antara BPBD dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk PLN. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)


Baca juga: PLN pastikan seluruh SPKLU siap layani masyarakat 24 jam

Dia mengungkapkan bahwa IKD kebencanaan wilayah ini terus meningkat dari 0,46 poin pada 2022 menjadi 0,53 pada 2023, dan mencapai 0,55 pada 2024.

“Alhamdulillah, ketahanan daerah kita semakin baik, yang menunjukkan kesiapan kita dalam mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana,” ujarnya.

Fitri juga menegaskan bahwa peningkatan tersebut tidak terlepas dari sinergi yang baik antara BPBD dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk PLN.

“Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mencegah dampak buruk dan memastikan penanganan bencana yang efektif,” katanya.

Dia mengatakan melalui pelatihan ini, para peserta juga dibekali kemampuan untuk bertindak baik sebagai korban maupun sebagai relawan dalam situasi darurat. Dengan demikian, mereka diharapkan memiliki kesiapan optimal untuk menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi.

Baca juga: GM PLN Kalselteng pastikan SPKLU siap layani kendaraan listrik

Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kompetensi tenaga kebencanaan di Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Sinergi antara PLN dan BPBD Kalsel menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menghadirkan solusi proaktif untuk menghadapi tantangan bencana di masa depan.

Menurut dia, pelatihan ini dirancang dengan metode kombinasi teori dan praktik, yang mencakup materi manajemen kebencanaan serta simulasi penanganan bencana oleh para ahli dari BPBD. Sekitar 30 peserta yang terdiri atas personel PLN dan anggota masyarakat yang disebut sebagai taruna mengikuti pelatihan tersebut.

"Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan IKD kebencanaan dan memperkuat mitigasi bencana seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor yang sering terjadi di wilayah Kalimantan Selatan," ujarnya.

Baca juga: 116 rumah tangga di Desa Tamiang teraliri listrik





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN Kalselteng perkuat mitigasi bencana

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024