Pelaksana Tugas Gubernur Kalsel H. Muhidin menyebutkan Kalimantan Selatan dikenal dengan kekayaan alam yang memukau, kaya tradisi dan budaya, serta kehangatan masyarakat, namun belum sepenuhnya memberikan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Hal itu Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Muhammad Syarifuddin yang mewakili Plt Gubernur Kalsel saat membuka acara Jambore Pokdarwis se-Kalimantan Selatan Tahun 2024 di Amanah Borneo, Banjarbaru, Sabtu.

Baca juga: Plt Gubernur Kalsel barharap kapolda baru jalan program Prabowo

H. Muhidin mengapresiasi para kader pokdarwis yang selama ini menjadi garda terdepan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.

Diungkapkan Muhidin, pokdarwis memiliki peran vital memperkenalkan, mengembangkan, dan menjaga destinasi wisata karena keberhasilan suatu destinasi wisata tidak hanya bergantung pada keindahan alam atau budaya, namun juga pada sinergi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku usaha.

"Jambore ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi juga menjadi wadah untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan memperkuat komitmen bersama dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan,” tutur Muhidin melalui Kadis Pariwisata Kalsel.

Untuk itu, dirinya berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan inovasi dari para anggota pokdarwis yang ada di seluruh Kalimantan Selatan.

Setidaknya, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan para pokdarwis atau pun para pegiat kepariwisataan menurut Gubernur terpilih tersebut.

Pertama, terkait pemberdayaan masyarakat lokal, Muhidin menyampaikan pengembangan pariwisata harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat melalui pelatihan, pendampingan, dan penguatan Pokdarwis, sehingga menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Baca juga: Muhidin-Hasnuryadi ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Kalsel 2024

Kedua, terkait kelestarian lingkungan. Dalam setiap upaya pengembangan wisata, menurut Muhidin, kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama.

“Jangan sampai pengembangan pariwisata justru merusak ekosistem yang menjadi daya tarik wisata itu sendiri,” ujarnya.

Ketiga terkait pemanfaatan teknologi dan inovasi. di era digital ini, teknologi harus dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi wisata secara lebih luas dan efektif.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Pariwisata Kalsel Musferinah Lediya mengatakan setidaknya terdapat 700 peserta yang mengikuti Jambore Pokdarwis tersebut.

Para peserta dari seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Selatan untuk merajut tali silaturahim, juga dapat berbagi pengalaman, kolaborasi dan inovasi dalam pengembangan kepariwisataan yang ada di tiap kabupaten/kota se-Kalsel.

Baca juga: Setia Band pukau ribuan warga pada puncak HUT ke-59 Tanah Laut
 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024