Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan pembekalan kepada masyarakat soal mitigasi guna menekan dampak yang diakibatkan bencana menjelang puncak musim penghujan pada akhir tahun.
Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Kamis, mengatakan edukasi mitigasi diberikan kepada masyarakat sebagai strategi utama penanggulangan, termasuk kesiapan sarana dan prasarana kebencanaan dan tenaga kebencanaan guna meminimalisir dampak yang terjadi pasca bencana.
Baca juga: Pemkab Tapin gencarkan nikah massal guna capai target nol nikah siri
“Kami telah menetapkan status siaga bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin siap menghadapi musim hujan yang diperkirakan membawa potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya,” ujar Syarifuddin.
Berdasarkan data BMKG, kata dia, musim hujan tahun ini berlangsung pada Oktober 2024 hingga Januari 2025, namun puncaknya diperkirakan terjadi pada Desember.
Syarifuddin mengatakan musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi harus diantisipasi, salah satunya dengan status siaga yang telah ditetapkan saat gelar apel siaga bencana guna mencegah berbagai dampak yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut dia, intensitas curah hujan sedang hingga tinggi diprediksi dapat menimbulkan berbagai risiko bencana alam, terlebih saat puncak musim penghujan akhir tahun saat musim hujan.
Baca juga: Pemkab Tapin promosikan parekraf unggulan saat peluncuran CoE 2025
Ia menekankan bahwa bencana tidak dapat dihindari, tetapi dapat meminimalisir dampaknya melalui kesiapsiagaan sarana dan prasarana, utamanya sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan bersama masyarakat.
Oleh karena itu, kata Syarifuddin, masyarakat perlu diberikan sosialisasi dan edukasi lebih mendalam secara berkelanjutan terkait pemahaman tentang mitigasi bencana sebagai langkah krusial agar masyarakat dapat lebih tanggap dan mandiri saat situasi darurat.
“Saya meminta seluruh perangkat daerah menjalin koordinasi dengan baik, utamanya kesiapan peralatan dan personel di lapangan. Melalui koordinasi yang terstruktur dan kesadaran bersama, Kabupaten Tapin optimistis menghadapi ancaman bencana dengan lebih baik,” ujar Syarifuddin.
Baca juga: Biro Hukum Setda Kalsel gelar sosialisasi bantuan hukum bagi masyarakat miskin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Kamis, mengatakan edukasi mitigasi diberikan kepada masyarakat sebagai strategi utama penanggulangan, termasuk kesiapan sarana dan prasarana kebencanaan dan tenaga kebencanaan guna meminimalisir dampak yang terjadi pasca bencana.
Baca juga: Pemkab Tapin gencarkan nikah massal guna capai target nol nikah siri
“Kami telah menetapkan status siaga bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin siap menghadapi musim hujan yang diperkirakan membawa potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya,” ujar Syarifuddin.
Berdasarkan data BMKG, kata dia, musim hujan tahun ini berlangsung pada Oktober 2024 hingga Januari 2025, namun puncaknya diperkirakan terjadi pada Desember.
Syarifuddin mengatakan musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi harus diantisipasi, salah satunya dengan status siaga yang telah ditetapkan saat gelar apel siaga bencana guna mencegah berbagai dampak yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut dia, intensitas curah hujan sedang hingga tinggi diprediksi dapat menimbulkan berbagai risiko bencana alam, terlebih saat puncak musim penghujan akhir tahun saat musim hujan.
Baca juga: Pemkab Tapin promosikan parekraf unggulan saat peluncuran CoE 2025
Ia menekankan bahwa bencana tidak dapat dihindari, tetapi dapat meminimalisir dampaknya melalui kesiapsiagaan sarana dan prasarana, utamanya sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan bersama masyarakat.
Oleh karena itu, kata Syarifuddin, masyarakat perlu diberikan sosialisasi dan edukasi lebih mendalam secara berkelanjutan terkait pemahaman tentang mitigasi bencana sebagai langkah krusial agar masyarakat dapat lebih tanggap dan mandiri saat situasi darurat.
“Saya meminta seluruh perangkat daerah menjalin koordinasi dengan baik, utamanya kesiapan peralatan dan personel di lapangan. Melalui koordinasi yang terstruktur dan kesadaran bersama, Kabupaten Tapin optimistis menghadapi ancaman bencana dengan lebih baik,” ujar Syarifuddin.
Baca juga: Biro Hukum Setda Kalsel gelar sosialisasi bantuan hukum bagi masyarakat miskin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024