Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) -  Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor terus mengingatkan masyarakat untuk mencegah dan menghindarkan diri  dari kejahatan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba).

Pasalnya, korban narkoba saat ini sudah merambah luas,  tidak mengenal batasan usia,  profesi dan status sosial di masyarakat.
   
Dikatakan, jika dulu negeri ini dijajah selama 3,5 abad oleh negara asing dan  dilakukan perlawanan sengit oleh para pejuang rakyat, kini pertempuran itu sudah berakhir karena kita telah merdeka.

Namun seiring perkembangan jaman, negara ini dihadapkan satu “penjajahan” nyata  yang lebih dahsyat karena mampu merusak generasi masa depan. Penjajah itu bernama penyalahgunaan narkotik dan obat-obatan terlarang.
      
"Kita saat ini dihadapkan pada ancaman  nyata yang bisa merusak dan menghancurkan syaraf otak dan merusak generasi masa depan. Penjajah nyata itu bernama narkoba. Mari kita lawan dengan pencegahan melalui sinergitas kebersamaan," kata  Gubernur H Sahbirin Noor, pada kegiatan pemusnahan obat-obatan, kosmetik dan jamu ilegal.
   
Secara tegas dalam kesempatan itu,  gubernur menyatakan perang terhadap narkoba. Sebab menurutnya barang haram tersebut membuat masyarakat Indonesia miskin dan terkebelakang.
   
"Narkoba penjajah nyata karena narkoba  bisa memiskinkan dan membodohkan anak bangsa, teriaknya penuh semangat, seraya mendokan muda-mudah-mudahan negeri ini lepas dari belengu penjajahan narkoba," katanya.  

Gubernur juga  mengajak semua pihak bergerak berjuang memberantas narkoba melalui kebersamaan . Terucap dan harapan doa dari gubernur semoga Allah  membukakan hati para Bandar narkoba untuk bertaubat dan menjauhkan diri bisnis yang bisa merusak generasi masa depan bangsa.

Masyarakat harus bersama-sama menghentikan langkah para pengedar atau bandar narkoba yang saat ini sudah menyebar ke mana- mana.

" Yang namanya narkoba,  bisa hadir ke dalam rumah kita, kadang anak saudara, bisa terkena. Pak RT, lurah polisi tentara, siapa saja hamper semuanya ada yang kena. Mudah-mudahan, mulai hari ini kita punya komitmen perang terhadap narkoba," kataya.
                            
5,8 juta orang

Sementara itu Menteri Sosial RI Kofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerja di Kalsel, mengungkapkan, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis omzet  perdagangan narkotika  pada 2016  mencapai Rp72 triliun dengan korban mencapai  5,8 juta orang.
   
"Ini fakta yang  sangat mengerikan betapa bangsa ini diteror  melalui narkoba . Semua harus bergerak sinergi mencegah dan memerangi narkoba,"  kata Mensos seraya mengatakan, salah satu upaya mencegah adalah memperkuat ketahanan keluarga melalui gerakan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat. *   
         

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017