Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan beberapa langkah mitigasi bencana untuk antisipasi bencana banjir menjelang musim penghujan pada akhir tahun.
“Kami telah menyiapkan berbagai langkah strategi mitigasi bencana dan kesiapsiagaan, musim hujan yang diperkirakan akan terjadi peningkatan risiko banjir,” kata Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, Tapin, Rabu.
Dia menyebutkan persiapan tersebut mencakup pemetaan daerah rawan banjir, peningkatan infrastruktur drainase, penyuluhan masyarakat, serta koordinasi lintas instansi untuk memastikan respons cepat jika terjadi bencana.
"Kami sudah melakukan pemetaan di sejumlah titik yang rawan banjir seperti Desa Masta, Desa Pulau Pinang Utara, Kelurahan Binuang, hingga Kelurahan Rantau Kiwa. Daerah ini harus diprioritaskan dalam upaya mitigasi,” ujarnya.
Raniansyah menjelaskan BPBD juga menggelar kegiatan penyuluhan bagi masyarakat di wilayah tersebut, termasuk pelatihan evakuasi dan penggunaan alat pemadam.
Ia juga meminta masyarakat memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dilakukan saat musim hujan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan seperti kawasan sungai.
Dalam hal kesiapan sarana, BPBD Tapin telah menyediakan empat perahu evakuasi yang siap digunakan untuk membantu mobilisasi warga jika banjir terjadi.
Kemudian untuk alat berat, pihaknya bekerja sama dengan perangkat daerah lain yang memiliki peralatan seperti Dinas PUPR dan DLH setempat guna memastikan bisa lebih cepat evakuasi akses jalan jika diperlukan.
Raniansyah mengatakan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, BPBD Tapin terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menyebarluaskan informasi terkait potensi hujan deras dan banjir, nantinya peringatan dini ini disampaikan melalui media sosial, radio, dan aplikasi peringatan bencana.
Selain itu, juga dilakukan pembersihan saluran drainase secara rutin di daerah-daerah rawan banjir, ini sebagai upaya pencegahan melalui kolaborasi dengan PUPR dan DLH.
"Pembersihan saluran air ini penting untuk mencegah terjadinya penyumbatan yang bisa memicu banjir,” ujar Raniansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Kami telah menyiapkan berbagai langkah strategi mitigasi bencana dan kesiapsiagaan, musim hujan yang diperkirakan akan terjadi peningkatan risiko banjir,” kata Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, Tapin, Rabu.
Dia menyebutkan persiapan tersebut mencakup pemetaan daerah rawan banjir, peningkatan infrastruktur drainase, penyuluhan masyarakat, serta koordinasi lintas instansi untuk memastikan respons cepat jika terjadi bencana.
"Kami sudah melakukan pemetaan di sejumlah titik yang rawan banjir seperti Desa Masta, Desa Pulau Pinang Utara, Kelurahan Binuang, hingga Kelurahan Rantau Kiwa. Daerah ini harus diprioritaskan dalam upaya mitigasi,” ujarnya.
Raniansyah menjelaskan BPBD juga menggelar kegiatan penyuluhan bagi masyarakat di wilayah tersebut, termasuk pelatihan evakuasi dan penggunaan alat pemadam.
Ia juga meminta masyarakat memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dilakukan saat musim hujan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan seperti kawasan sungai.
Dalam hal kesiapan sarana, BPBD Tapin telah menyediakan empat perahu evakuasi yang siap digunakan untuk membantu mobilisasi warga jika banjir terjadi.
Kemudian untuk alat berat, pihaknya bekerja sama dengan perangkat daerah lain yang memiliki peralatan seperti Dinas PUPR dan DLH setempat guna memastikan bisa lebih cepat evakuasi akses jalan jika diperlukan.
Raniansyah mengatakan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, BPBD Tapin terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menyebarluaskan informasi terkait potensi hujan deras dan banjir, nantinya peringatan dini ini disampaikan melalui media sosial, radio, dan aplikasi peringatan bencana.
Selain itu, juga dilakukan pembersihan saluran drainase secara rutin di daerah-daerah rawan banjir, ini sebagai upaya pencegahan melalui kolaborasi dengan PUPR dan DLH.
"Pembersihan saluran air ini penting untuk mencegah terjadinya penyumbatan yang bisa memicu banjir,” ujar Raniansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024