Batulicin,  (Antaranews Kalsel) - Sebagian nelayan yang tinggal di pinggir Pantai Angsana, Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beralih profesi sebagai penyedia jasa pemandu wisata sekaligus menyewakan kapal kepada pelancong untuk bersnorkeling atau melihat keindahan bawah laut.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Tanah Bumbu, Sarif, di Batulicin, Kamis, mengatakan dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin melihat keindahan panorama dasar laut Pantai Angsana menjadi peluang nelayan untuk menjadi pemandu dan penyedia jasa sewa kapal semakin meningkat.

"Kondisi tersebut tidak kami sia-siakan, karena saya dan nelayan lainnya bisa mendapatkan uang dengan cara mengantar wisatawan ke titik-titik di mana karangnya naneksotis, memiliki keindahan," katanya.

Dikatakan, beralihnya profesi nelayan menjadi penyedia jasa sewa kapal terjadi mulai 2015.

Hal ini dipengaruhi banyaknya pengunjung Pantai Angsana yang ingin snorkeling yang juga ingin menikmati keindahan biota laut.

Menurutnya, jumlah pengunjung setiap pekan rata-rata 1.500 orang, jumlah tersebut bisa meningkat saat libur panjang atau libur sekolah.

"Wisatawan yang datang ke Tanah Bumbu khususnya ke pantai Angsana sebagian besar mereka dari daerah lain atau mancanegara, bahkan mereka ada yang dari Negara Belanda dan Australia," tuturnya.

Salah satu nelayan yang beralih profesi menjadi penyedia jasa sewa kapal, Samsudding menambahkan profesi yang ditekuninya kurang lebih dua tahun sangat menjanjikan dibandingkan menjadi nelayan.

Dari segi pendapatan, saat menjadi nelayan ia mengaku hanya mendapat Rp250 ribu sampai Rp300 ribu dalam satu hari.

Namun setelah beralih profesi, ia mendapat penghasilan sebesar Rp 350 ribu hingga 700 ribu dalam satu hari.

"Alhamdulillah dengan dikembangkannya wisata Pantai Angsana oleh pemerintah daerah, menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wisata pantai," tuturnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017