Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina meluncur transaksi digital atau pembayaran non tunai menggunakan QRIS di Pasar Terapung di bantaran Sungai Martapura di Siring Jalan Piere Tendean Banjarmasin Tengah, Minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Ibnu Sina menyampaikan, inisiatif mendorong ekonomi digital tersebut sangat penting dalam mempercepat transformasi digital, khususnya di sektor perdagangan lokal.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Baca juga: Pemkot Banjarmasin kirim 18 tenaga kesehatan ke Jepang
Pasar Terapung merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Banjarmasin, sejarah Pasar Terapung itu berada di Sungai Kuin, beberapa tahun ini dipindahkan ke Siring Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean, agar mudah dikunjungi, karena dekat dengan pusat kota.
Sedangkan Pasar Terapung satunya lagi di daerah Lok Baintan, Kabupaten Banjar, jika dari Banjarmasin menggunakan transportasi air sekitar satu jam.
Kembali ke peluncuran QRIS di Pasar Terapung Kota Banjarmasin, program ini bekerjasama dengan Bank Kalsel.
"Mudah-mudahan dengan pemanfaatan platform digital ini makin banyak transaksi, dan pengunjung juga dimudahkan. Acil-acil (ibu-ibu) Pasar Terapung juga tidak perlu lagi meangsul-angsul (kembalian uang) dan lain sebagainya," ujarnya.
Ibnu Sina berharap agar penggunaan QRIS itu dapat diperluas ke sektor lain di sekitar Banjarmasin.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin target pendapatan Rp9 miliar dari retribusi pasar
Baca juga: Pemkot Banjarmasin target pendapatan Rp9 miliar dari retribusi pasar
"Mudah-mudahan ini bisa dimasifkan lagi ke segmen-segmen yang lain, terutama di kelotok (kapal bermesin) baik di dermaga Siring ataupun di dermaga Maskot Bekantan," ujarnya.
Selain di Pasar Terapung, QRIS rencananya juga akan diterapkan pada jasa perahu kelotok di berbagai dermaga wisata, seperti Siring dan Dermaga Maskot Bekantan.
Dengan demikian, diharapkan transaksi menjadi lebih mudah, terutama bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik menyusuri Sungai Martapura dengan transportasi sungai.
Ibnu Sina menekankan, pemanfaatan QRIS itu adalah salah satu upaya pemulihan ekonomi lokal pasca pandemi COVID-19, terutama dengan harapan transaksi yang meningkat akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
"Mudah-mudahan juga dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan begitu kami berharap ekonomi kita semakin pulih, transaksi semakin banyak, dan mudah-mudahan juga masyarakat semakin sejahtera. Harapannya seperti itu," demikian kata Ibnu Sina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024