Tanjung (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 180 lokasi yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menjadi sasaran penelitian demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Akhmad Rivai di Tanjung, Rabu, mengatakan bahwa penelitian DBD menyangkut resistensi dan perilaku nyamuk serta populasi serangga kecil bersayap itu.
"Penelitian DBD dilaksanakan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru (BBTKLPP) bekerja sama dengan tiap puskesmas," kata Rivai.
Lokasi yang menjadi sasaran penelitian dan pengamatan jentik merupakan daerah endemis penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Kabupaten paling utara di Provinsi Kalsel ini termasuk daerah endemis penyakit DBD menyusul tingginya jumlah penderita tiap tahunnya.
Data di Dinas Kesehatan setempat pada tahun lalu jumlah penderita DBD mencapai 579 orang dengan kasus terbanyak di wilayah perkotaan, seperti Kelurahan Mabuun.
Tati, warga kompleks Swadarma Lestari, Kelurahan Mabuun, mengatakan bahwa rumahnya menjadi salah satu sasaran penelitian mengingat tiap tahun ditemukan korban demam berdarah di wilayah ini.
"Hampir tiap tahun penderita DBD ditemukan di kompleks Swadarma meski tiap tahun dilakukan pengasapan," kata Tati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Akhmad Rivai di Tanjung, Rabu, mengatakan bahwa penelitian DBD menyangkut resistensi dan perilaku nyamuk serta populasi serangga kecil bersayap itu.
"Penelitian DBD dilaksanakan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru (BBTKLPP) bekerja sama dengan tiap puskesmas," kata Rivai.
Lokasi yang menjadi sasaran penelitian dan pengamatan jentik merupakan daerah endemis penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Kabupaten paling utara di Provinsi Kalsel ini termasuk daerah endemis penyakit DBD menyusul tingginya jumlah penderita tiap tahunnya.
Data di Dinas Kesehatan setempat pada tahun lalu jumlah penderita DBD mencapai 579 orang dengan kasus terbanyak di wilayah perkotaan, seperti Kelurahan Mabuun.
Tati, warga kompleks Swadarma Lestari, Kelurahan Mabuun, mengatakan bahwa rumahnya menjadi salah satu sasaran penelitian mengingat tiap tahun ditemukan korban demam berdarah di wilayah ini.
"Hampir tiap tahun penderita DBD ditemukan di kompleks Swadarma meski tiap tahun dilakukan pengasapan," kata Tati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017