Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup merencanakan menetapkan dua ruas jalan utama di Kota Amuntai sebagai kawasan bebas sampah yang dimonitoring melalui Closed Circuit Television atau CCTV.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perumahan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Risnaidy di Amuntai, Senin mengatakan, seiring Peringatan Hari Kepedulian Sampah Nasional yang jatuh 21 Pebruari dijadikan moment meningkatkan edukasi dan penyuluhan persampahan.

"Guna mengedukasi masyarakat perlu pula ditetapkan zona bebas sampah, kami mengusulkan dua ruas jalan di Kota Amuntai yakni jalan Ahmad Yani dan jalan Basuki Rakhmat dijadikan kawasan bebas sampah serta diusulkan pula pemasangan CCTV untuk memantaunya, jadi bila warga membuang sampah sembarangan di dua ruas jalan ini akan dikenakan sanksi dan denda," ujar Risnaidy.

Risnaidy mengatakan, perlunya penegakan peraturan agar menbiasakan masyarakat lebih peduli dan disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.

Pihaknya juga akan mengedukasi masyarakat bagaimana cara pengelolaan sampah sehingga bisa memberikan manfaat bagi kehidupan dan perekonomian keluarga. Sampah bisa diolah menjadi kompos, barang kerajinan hingga dijual ke Bank Sampah sehingga menghasilkan rupiah.

"Kita merencanakan setiap desa ada terdapat bank sampah, ide ini kita wujudkan melalui sharing dana desa dengan APBD HSU," terangnya.

Risnaidy menambahkan, kegiatan bank sampah ini sudah dimulai di beberapa sekolah adiwiyata dan komunitas masyarakat di desa dan kecamatan, keberadaan bank sampah ini diharapkan mengurangi kebiasaan masyarakat membuang sampah khususnya ke sungai.

Keberadaan bank sampah, lanjutnya, bisa mengurangi kinerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang terkendala ketersediaan lahan, peralatan dan petugas. Sampah yang dibuang ke TPA berkurang karena sampah diolah oleh masyarakat.

"Kita tanamkan dalam pola pikir masyarakat bahwa sampah bukanlah sesuatu yang tidak berguna lagi melainkan bisa menghasilkan uang apabila pandai memilah dan mengolahnya," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017