Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melirik peluang komoditi kopi di kabupaten ini karena dinilai berpotensi meningkatkan perekonomian petani.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) HST Budi Satrya Tanjung di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin, mengatakan perhatian serius ini mulai diberikan dengan menyalurkan bantuan bibit kopi 25.200 batang bersamaan dengan bantuan bibit karet 16.800 batang di Kecamatan Batang Alai Timur dan Limpasu, dengan nominal sekitar Rp602 juta menggunakan APBD II 2024.
Baca juga: Pemkab HST buka yankes dan vaksin rabies gratis bagi hewan peliharaan
“Bantuan diberikan kepada petani dari tiga desa. Ini salah satu program untuk meningkatkan perekonomian petani,” ucapnya.
Budi menyebutkan untuk komoditi karet sudah cukup lama menjadi mata pencaharian petani di Kabupaten HST, sehingga sektor ini terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.
“Namun untuk komoditi kopi ini menyita perhatian dari pemerintah daerah dalam dua tahun belakangan ini. Sehingga kami mencoba memaksimalkan sektor ini dengan berbagai program, termasuk program bantuan dari APBD untuk memberdayakan petani,” katanya.
Ia mengungkapkan perhatian serius diberikan pemerintah daerah setempat untuk komoditi kopi mulai dari bantuan bibit sekitar puluhan ribu batang, bantuan ini terus dioptimalkan untuk mengakomodir potensi luas kebun kopi produktif sekitar 500 hektare yang tersebar di tiga kecamatan.
Di antara luasan lahan produktif itu, kata Budi, Kecamatan Hantakan dan Batang Alai Timur merupakan areal yang sudah dilakukan penanaman sebelumnya, dan untuk bantuan 25.200 batang benih kopi yang baru disalurkan ini dicoba untuk pertama kalinya di Kecamatan Limpasu sebagai upaya menggali potensi perkebunan kopi.
Baca juga: Empat desa dialiri listrik, komitmen Petahana Bupati HST Aulia
Dia menjelaskan perhatian pemerintah terhadap komoditi ini sudah pernah dilakukan melalui program swadaya, bagi masyarakat yang tertarik dipersilakan menanam masing-masing di lahan yang sudah tersedia.
Namun, lanjut Budi, upaya itu belum begitu maksimal sehingga diprogramkan setiap tahun bantuan kepada petani melalui APBD kabupaten dengan harapan sektor ini dapat lebih produktif dan menghasilkan banyak kopi yang berkualitas.
“Bahkan di Kecamatan Hantakan sebagai wilayah terluas kebun kopi mencapai 400 hektare, kami memprogramkan bantuan beberapa tahap, salah satunya bantuan alat mesin pertanian,” tuturnya.
Dia mengatakan untuk jenis kopi yang ditanam di Kabupaten HST adalah jenis liberika dan robusta khas Kalimantan.
“Tentu kami berharap petani dapat memaksimalkan bantuan ini dengan sebaiknya karena komoditi kopi mulai dilirik banyak orang. Apalagi di kalangan generasi milenial cukup meminati, semoga program bantuan yang diberikan dapat memajukan sektor kopi di kabupaten ini,” ujar Budi.
Baca juga: PJs Bupati HST ajak Ketua DPRD terpilih sinergi wujudkan visi misi daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Pertanian (Distan) HST Budi Satrya Tanjung di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin, mengatakan perhatian serius ini mulai diberikan dengan menyalurkan bantuan bibit kopi 25.200 batang bersamaan dengan bantuan bibit karet 16.800 batang di Kecamatan Batang Alai Timur dan Limpasu, dengan nominal sekitar Rp602 juta menggunakan APBD II 2024.
Baca juga: Pemkab HST buka yankes dan vaksin rabies gratis bagi hewan peliharaan
“Bantuan diberikan kepada petani dari tiga desa. Ini salah satu program untuk meningkatkan perekonomian petani,” ucapnya.
Budi menyebutkan untuk komoditi karet sudah cukup lama menjadi mata pencaharian petani di Kabupaten HST, sehingga sektor ini terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.
“Namun untuk komoditi kopi ini menyita perhatian dari pemerintah daerah dalam dua tahun belakangan ini. Sehingga kami mencoba memaksimalkan sektor ini dengan berbagai program, termasuk program bantuan dari APBD untuk memberdayakan petani,” katanya.
Ia mengungkapkan perhatian serius diberikan pemerintah daerah setempat untuk komoditi kopi mulai dari bantuan bibit sekitar puluhan ribu batang, bantuan ini terus dioptimalkan untuk mengakomodir potensi luas kebun kopi produktif sekitar 500 hektare yang tersebar di tiga kecamatan.
Di antara luasan lahan produktif itu, kata Budi, Kecamatan Hantakan dan Batang Alai Timur merupakan areal yang sudah dilakukan penanaman sebelumnya, dan untuk bantuan 25.200 batang benih kopi yang baru disalurkan ini dicoba untuk pertama kalinya di Kecamatan Limpasu sebagai upaya menggali potensi perkebunan kopi.
Baca juga: Empat desa dialiri listrik, komitmen Petahana Bupati HST Aulia
Dia menjelaskan perhatian pemerintah terhadap komoditi ini sudah pernah dilakukan melalui program swadaya, bagi masyarakat yang tertarik dipersilakan menanam masing-masing di lahan yang sudah tersedia.
Namun, lanjut Budi, upaya itu belum begitu maksimal sehingga diprogramkan setiap tahun bantuan kepada petani melalui APBD kabupaten dengan harapan sektor ini dapat lebih produktif dan menghasilkan banyak kopi yang berkualitas.
“Bahkan di Kecamatan Hantakan sebagai wilayah terluas kebun kopi mencapai 400 hektare, kami memprogramkan bantuan beberapa tahap, salah satunya bantuan alat mesin pertanian,” tuturnya.
Dia mengatakan untuk jenis kopi yang ditanam di Kabupaten HST adalah jenis liberika dan robusta khas Kalimantan.
“Tentu kami berharap petani dapat memaksimalkan bantuan ini dengan sebaiknya karena komoditi kopi mulai dilirik banyak orang. Apalagi di kalangan generasi milenial cukup meminati, semoga program bantuan yang diberikan dapat memajukan sektor kopi di kabupaten ini,” ujar Budi.
Baca juga: PJs Bupati HST ajak Ketua DPRD terpilih sinergi wujudkan visi misi daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024