Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan bersiaga terhadap potensi penyebaran virus cacar monyet (monkeypox/mpox), meskipun belum ada penemuan kasus positif terpapar.
"Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan tetap siaga dengan strategi untuk pencegahan dan penanggulangan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Krisis dan Epidemi Dinkes Provinsi Kalsel Sri Wahyuni di Banjarmasin, Kamis.
Sri menyampaikan hal itu pada kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait "Penguatan Kapasitas Komunikasi Risiko".
Ia menjelaskan Dinkes Kalsel berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengenai pencegahan dan penanggulangan mpox.
Dinkes, ujarnya, memiliki beberapa strategi untuk mencegah agar bisa dikendalikan.
Baca juga: Dinkes Kalsel tingkatkan kewaspadaan cacar monyet
Baca juga: Kemenkes: Surveilans cacar monyet libatkan kelompok pendamping HIV
Ia mengungkapkan langkah strategis pencegahan mpox, antara lain mengecek daerah perbatasan, seperti bandara maupun pelabuhan dengan melibatkan peranan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, puskesmas, pustu, laboratorium dan komunikasi risiko.
Dinkes Kalsel berperan pada bagian surveilen ketika ada kasus atau informasi yang bergejala langsung melakukan penyelidikan epidemiologi, koordinasi dan pengambilan sampel di regional Kalsel untuk pemeriksaan genom mpox, seperti gejala pasien di Banjarbaru.
Ia menambahkan strategi lain memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada seluruh lapisan masyarakat, tenaga kesehatan, dan kepada juru kunci atau komunitas yang mempunyai faktor risiko tinggi tertular mpox, seperti Lelaki Seks Lelaki (LSL), pengidap HIV/AIDS dan orang yang bisa melakukan penyimpangan seksual.
"Melalui KIE dan media massa menjelaskan pencegahan mpox tersebut, ciri dan gejala serta terapi dan isolasi apabila ada gejala mpox tersebut," ungkapnya.
Sri mengaku kegiatan yang dilaksanakan Kemenkes tersebut memberikan manfaat terlebih berkomunikasi dan berkoordinasi dengan beberapa lintas sektor yang terkait, seperti BKK, Biro Adpim, Biro Kesra, Dinas Peternakan, Dinas Sosial dan PMI.
Baca juga: Warga Tanah Bumbu diimbau waspadai kasus cacar monyet
Baca juga: Dinkes Balangan imbau warga waspada virus cacar monyet
Baca juga: Dinkes Tanah Laut tidak temukan penyakit Cacar Monyet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan tetap siaga dengan strategi untuk pencegahan dan penanggulangan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Krisis dan Epidemi Dinkes Provinsi Kalsel Sri Wahyuni di Banjarmasin, Kamis.
Sri menyampaikan hal itu pada kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait "Penguatan Kapasitas Komunikasi Risiko".
Ia menjelaskan Dinkes Kalsel berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengenai pencegahan dan penanggulangan mpox.
Dinkes, ujarnya, memiliki beberapa strategi untuk mencegah agar bisa dikendalikan.
Baca juga: Dinkes Kalsel tingkatkan kewaspadaan cacar monyet
Baca juga: Kemenkes: Surveilans cacar monyet libatkan kelompok pendamping HIV
Ia mengungkapkan langkah strategis pencegahan mpox, antara lain mengecek daerah perbatasan, seperti bandara maupun pelabuhan dengan melibatkan peranan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, puskesmas, pustu, laboratorium dan komunikasi risiko.
Dinkes Kalsel berperan pada bagian surveilen ketika ada kasus atau informasi yang bergejala langsung melakukan penyelidikan epidemiologi, koordinasi dan pengambilan sampel di regional Kalsel untuk pemeriksaan genom mpox, seperti gejala pasien di Banjarbaru.
Ia menambahkan strategi lain memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada seluruh lapisan masyarakat, tenaga kesehatan, dan kepada juru kunci atau komunitas yang mempunyai faktor risiko tinggi tertular mpox, seperti Lelaki Seks Lelaki (LSL), pengidap HIV/AIDS dan orang yang bisa melakukan penyimpangan seksual.
"Melalui KIE dan media massa menjelaskan pencegahan mpox tersebut, ciri dan gejala serta terapi dan isolasi apabila ada gejala mpox tersebut," ungkapnya.
Sri mengaku kegiatan yang dilaksanakan Kemenkes tersebut memberikan manfaat terlebih berkomunikasi dan berkoordinasi dengan beberapa lintas sektor yang terkait, seperti BKK, Biro Adpim, Biro Kesra, Dinas Peternakan, Dinas Sosial dan PMI.
Baca juga: Warga Tanah Bumbu diimbau waspadai kasus cacar monyet
Baca juga: Dinkes Balangan imbau warga waspada virus cacar monyet
Baca juga: Dinkes Tanah Laut tidak temukan penyakit Cacar Monyet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024