Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie mengungkap dasar hukum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw,.dalam khutbahnya di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat.

Dalam mengungkap dasar hukum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut, Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan "MA" itu antara lain merujuk Al Qur'an Surah Al Ahzab ayat (56)

Selain itu,  mengutip pendapat Imam Ghazali seorang ulama terkenal di belahan dunia timur dan barat yang meninggal dunia 941 tahun silam dalam kitabnya "Ihya Ulumuddin" (Menghidupkan Ilmu Agama).

Dalam mengurai Surah Al Ahzab (56), Tuan Guru Madyan berpendapat  setidaknya ada empat hal yang menjadi catatan/perhatian antara lain bahwa Allah SWT dan Malaikat Nya bershalawat memberi penghormatan kepada Beginda Rasul.

Begitu pula, semua kaum Muslim khususnya Allah SWT anjurkan menghormati dan mengagungkan Rasulullah Saw, ujar Tuan Guru asal Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.

Ia menambahkan, memang dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tidak ada petunjuk yang "qat'i" atau dalil yang tegas tentang perintah atau larangan. Karenanya ulama membolehkan seperti yang sudah mentradisi di masyarakat selama ini

Sementara dengan mengutip pendapat Imam Ghazali bahwa bid'ah ada dua yaitu Hasanah yaitu penyimpangan yang baik dan mempunyai nilai kemaslahatan, serta bid'ah Sayyi'ah atau sesuatu yang tidak baik, menimbulkan kerusakan dan keburukan.

"Berdasarkan Saidah atau rumus ilmu Usul Fikih, maka segala sesuatu yang tidak pernah dikerjakan atau larangan Allah SWT, Beginda Rasul dan para sahabat hukumnya mubah," kutip mantan Ketua Persatuan Qari dan Qariah DKI Jakarta tersebut.

"Pengertian mubah boleh dikerjakan dan tidak dikerjakan. Oleh karenanya peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw boleh dikerjakan sejauh mendatangkan manfaat, maslahat dan kebaikan," lanjut Tuan Guru Madyan.

Tuan Guru H Madyan Noor Mar'ie saat khutbah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat (27/9/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Sedangkan dalam peringatan Maulid selain berupa membaca sya'ir atas junjungan Rasulullah Saw - Nabinya kaum Muslim, juga sejarah Beginda Rasul yang penuh keteladanan.

Oleh karenanya pula Tuan Guru yang mengaku keponakan almarhum H Idham Chalid - Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II pada masa Presiden Soekarno itu berkesimpulan, wajib hukumnya bersyukur atas lahirnya Muhammad Saw.

"Sebagai syukur tidak salahnya kita melakukan peringatan Maulid Rasulullah Saw. Sebab tanpa kelahiran Muhammad Saw bagaimana jadinya dunia dan dalam kehidupan manusia," demikian Tuan Guru H Madyan Noor Mar'ie.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024